Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tersangka Pembunuhan Keluarga Muslim Kanada Didakwa atas Aksi Terorisme

Polisi London mengatakan bahwa Nathaniel Veltman, 20 tahun, dengan sengaja menargetkan keluarga tersebut karena keyakinan mereka.

Dia menabrak mereka dalam serangan yang "direncanakan," menurut tuntutan pengadilan melansir BBC pada Senin (14/6/2021).

Veltman juga menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.

Tiga generasi keluarga Afzaal terbunuh, hanya menyisakan satu yang selamat.

Salman Afzaal (46 tahun), Madiha Salman (44 tahun), Yumna Afzaal (15 tahun), dan nenek Afzaal (74 tahun), tewas saat jalan-jalan sore pada 6 Juni.

Putra keluarga itu yang berusia sembilan tahun adalah satu-satunya yang selamat. Namun dia tetap di rumah sakit dengan luka serius.

Polisi belum mengatakan bukti apa yang mengarah pada keyakinan bahwa pembunuhan itu dimotivasi oleh kebencian.

Pengakuan saksi

Newsweek pada jumat (11/6/2021) melaporkan bahwa Kepala Perusahaan Taksi Lokal mengatakan tersangka meminta sopir taksi perusahaannya untuk menelepon polisi agar dia bisa menyerahkan diri segera setelah serangan itu terjadi.

Presiden Yellow London Taxi Hasan Savehilaghi mengatakan kepada AP bahwa salah satu pengemudi perusahaannya sedang menikmati rokok dan kopi dengan taksinya di tempat parkir mal yang kosong pada Minggu malam (6/6/2021).

Ketika itu, sebuah truk pickup hitam berhenti tiba-tiba di belakang mereka. Tersangka yang kemudian diketahui bernama Nathaniel Veltman, lalu mulai mengomel dan memaki sopir taksi.

"Dia berteriak pada rekan kami untuk memanggil polisi karena dia telah membunuh seseorang," kata Savehilaghi, yang mengatakan karyawannya sangat kecewa dengan kejadian tersebut.

Saat itulah pengemudi taksi melihat kerusakan parah di bagian depan truk pickup, serta adanya banyak darah, kata Savehilaghi.

Sopir taksi rekanannya langsung menelepon 911 dan, di saat yang sama sebuah mobil polisi lewat.

Sopir taksi segera berlari mengejar petugas dan mengatakan kepadanya apa yang dia dengar dari pria di truk itu, kata presiden perusahaan transportasi itu.

Kemudian, petugas dan beberapa orang lainnya datang ke truk dan membawa pria itu keluar dari kendaraan. Pria yang berada di truk pikap itu mengenakan helm militer dan seperti rompi lapis baja.

Begitu polisi mengeluarkan barang-barang itu, sopir taksi "melihat tanda swastika di dada kaus (pria) itu.

"Dia tertawa sepanjang waktu dan dia meneriakkan sesuatu," dan meminta sopir taksi rekanan kami untuk merekam penangkapan dan "membuat film tentang dia," kata Savehilaghi.

Sementara itu, badan negara-negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, dengan keanggotaan 57 negara, mengutuk keras apa yang digambarkan sebagai "teroris keji yang dilakukan oleh seorang ekstremis" terhadap sebuah keluarga Muslim di Kanada.

Organisasi Kerjasama Islam (OKI) meminta pihak berwenang untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk mengatasi kebencian anti-Muslim, yang menyebar di banyak negara di mana Muslim merupakan minoritas.

Dalam pernyataannya yang dikeluarkan Kamis (11/6/2021), OKI memperbarui seruannya pada PBB dan badan-badan global lainnya untuk mendeklarasikan 15 Maret sebagai hari melawan Islamofobia dan intoleransi umat Islam.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/15/192651970/tersangka-pembunuhan-keluarga-muslim-kanada-didakwa-atas-aksi-terorisme

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke