"Kami memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal, tetapi kami tidak berencana menjatuhkannya seperti yang kami katakan," ujar Austin kepada wartawan yang dikutip AFP.
Para pakar Pentagon memperkirakan, badan roket Long March 5B yang jatuh dari orbit setelah terpisah dari stasiun luar angkasa Beijing, akan jatuh ke permukaan Bumi sekitar Sabtu (8/5/2021) atau Minggu (9/5/2021).
Namun tepatnya kapan dan di mana benda itu akan mendarat masih sulit diprediksi.
"Kami berharap itu akan jatuh di tempat yang tidak akan membahayakan siapa pun. Mudah-mudahan di laut, atau di tempat seperti itu," kata Austin.
Dia juga menyebut China teledor karena membiarkan badan roket jatuh dari orbit.
"Saya pikir ini menunjukkan fakta bahwa, bagi kita yang beroperasi di domain luar angkasa, ada persyaratan, atau harus ada persyaratan untuk beroperasi dalam mode yang aman dan terpercaya," kata Austin.
"Ada kebutuhan untuk memastikan bahwa kami mempertimbangkan hal-hal semacam itu saat kami merencanakan dan melakukan operasi di luar angkasa," terangnya.
Inti roket Long March 5B setinggi 30 meter meluncurkan modul inti tak berawak bernama Heavenly Harmony (bagian awal stasiun luar angkasa Tianhe), ke orbit rendah Bumi pada 29 April dari Wenchang di provinsi Hainan China.
Roket Long March 5B, sebagai pendorongnya, kemudian dengan sendirinya memasuki orbit.
Benda seberat 21 ton itu diperkirakan akan menjadi salah satu obyek terbesar yang masuk kembali ke atmosfer bumi tanpa kontrol.
Sejak 1990 tidak ada obyek lebih dari 10 ton yang masuk kembali ke atmosfer bumi tanpa terkendali.
https://www.kompas.com/global/read/2021/05/07/111050170/as-tidak-akan-tembak-roket-china-yang-bakal-jatuh-tak-terkendali-ke-bumi