Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pangeran Charles dan William akan Pimpin Pertemuan untuk Memutuskan Masa Depan Monarki Inggris

Bersama dengan Ratu Elizabeth II, kedua ahli waris tahkta Inggris itu akan merencanakan anggota “The Firm” mana yang akan menjadi pekerja aktif kerajaan dan apa yang harus mereka lakukan.

Hal itu dilakukan setelah kematian Duke of Edinburgh pada 9 April menimbulkan pertanyaan, apakah ratusan tugasnya harus diturunkan.

Kepergian Pangeran Harry dan Meghan Markle memperumit masalah dengan mengurangi jumlah orang yang tersedia untuk membantu Ratu dalam peran-peran penting.

Sumber mengatakan kepada Telegraph, tugas pribadi anggota tidak dapat diputuskan secara terpisah karena terkait erat satu sama lain.

Pangeran Charles dikatakan memimpin pertemuan itu. Sebab dia menjadi Raja berikutnya, dan karena setiap keputusan segera akan memengaruhi pemerintahannya.

Tapi dia diketahui juga ingin putranya Duke of Cambridge terlibat dalam setiap langkah untuk kebijakan besar, yang memengaruhinya dia mewarisi takhta.

Sementara Pangeran Edward dan Sophie, Countess of Wessex diyakini mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh setelah Duke dan Duchess of Sussex keluar sebagai anggota kerajaan aktif.

Mereka diharapkan mengambil peran yang lebih besar meski sudah memenuhi 544 tugas pada tahun lalu sebelum penguncian virus corona.

Harry dan Meghan melakukan 558 pekerjaan di antara mereka pada 2019, yang berarti Royals harus meninjau bagaimana itu akan didistribusikan kembali.

Pangeran Andrew (Duke of York), yang mundur dari tugasnya setelah wawancara Newsnight tentang persahabatannya dengan Jeffrey Epstein, juga memiliki peran yang mungkin perlu diatur.

Duke of York, Pangeran Philip dan Pangeran Harry memiliki ratusan tugas dan gelar militer yang sekarang perlu diambil alih.

Pangeran Wales dan Duke of Cambridge (Charles dan William) diharapkan untuk memutuskan selama beberapa minggu dan bulan ke depan, bagaimana mereka akan menangani masalah tersebut.

Posisi mereka dikatakan semakin penting bagi Ratu setelah periode peninjauan Harry dan Meghan berakhir bulan lalu.

Tetapi penurunan kesehatan Duke of Edinburgh yang diikuti dengan kematiannya lebih dari seminggu kemudian, mengubah fokus.

Pangeran Charles menginginkan monarki yang lebih kecil yang terdiri dari Ratu, Pangeran Philip, dirinya sendiri, istrinya Duchess of Cornwall, Cambridges dan Pangeran Harry.

Dalam rencana ini Duke of Sussex diharapkan membantu sampai anak-anak William dan Kate, George, Charlotte dan Louis, tumbuh dan mengambil peran.

Orang dalam mengungkapkan Charles, William dan Ratu perlu mendiskusikan apakah akan melanjutkan ribuan pertemuan setiap tahun atau menghentikannya.

Seorang sumber Daily Mail berkata: “Pertanyaannya adalah apakah memulai dengan memutuskan berapa banyak tugas dan keterlibatan yang harus ada, dan kemudian mencari tahu berapa banyak orang yang dibutuhkan untuk menjalankannya. Atau apakah memutuskan berapa banyak orang yang harus ada, yang akan menentukan berapa banyak keterlibatan dan penugasan yang dapat mereka lakukan.”

Pangeran Charles mengambil bagian dalam 550 tugas Kerajaan pada 2019, sementara Duke of Cambridge fokus pada 220 tugas.

Pangeran William diyakini lebih memilih pendekatan yang ditargetkan, sehingga dia dapat memberikan lebih banyak dukungan untuk setiap tujuan.

Saat ini sekitar 15 anggota Keluarga Kerajaan mengambil bagian dalam lebih dari 3.000 tugas per tahun.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/19/161447170/pangeran-charles-dan-william-akan-pimpin-pertemuan-untuk-memutuskan-masa

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke