Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Pastor dan 2 Biarawati Diculik di Haiti, Pelaku Minta Tebusan Rp 14 Miliar

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com – Sebanyak lima pastor dan dua biarawati diculik pada Minggu (11/4/2021) di Haiti.

Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Konferensi Uskup Haiti sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Mereka diculik pada Minggu pagi waktu setempat di Croix-des-Bouquets, sebuah komune di timur laut ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Ketujuh korban diculik ketika dalam perjalanan menuju pelantikan pastor baru.

Pastor Loudger Mazile mengatakan kepada AFP bahwa para penculik menuntut uang tebusan senilai 1 juta dollar AS (Rp 14 miliar) untuk membebaskan para korban.

Di antara para korban, dua di antaranya merupakan warga negara Perancis dengan rincian satu pastor dan satu biarawati.

Otoritas Haiti mencurigai sebuah geng bersenjata yang dikenal sebagai 400 Mawozo merupakan pihak yang bertanggung jawab atas penculikan tersebut.

Kedutaan Perancis di Haiti belum menanggapi permintaan komentar atas insiden tersebut dari AFP.

Kasus penculikan untuk meminta uang tebusan melonjak dalam beberapa bulan terakhir di Port-au-Prince dan wilayah lain di Haiti.

Peningkatan kasus tersebut mencerminkan melonjaknya pengaruh geng bersenjata di negara yang terletak di Kepulauan Karibia tersebut.

Kebangkitan geng bersenjata

"Ini keterlaluan. Waktunya telah tiba untuk menghentikan tindakan tidak manusiawi ini," kata Uskup Pierre-Andre Dumas kepada AFP.

"Gereja berdoa dan berdiri dalam solidaritas dengan semua korban tindakan keji ini," sambung Dumas.

Pada Maret, pemerintah Haiti mengumumkan keadaan darurat selama sebulan untuk memulihkan otoritas negara di daerah yang dikuasai geng, termasuk di Port-au-Prince.

Tindakan tersebut diambil setelah geng-geng bersenjata menyebabkan kekacauan dengan menculik untuk minta tebusan, mencuri dan menjarah properti publik, serta secara terbuka menantang aparat keamanan.

Meningkatnya kekerasan geng dan ketidakstabilan politik baru-baru ini membuat orang-orang turun ke jalan untuk berunjuk rasa.

Pekan lalu, ratusan pengunjuk rasa perempuan berdemonstrasi melawan geng yang semakin kuat dan melakukan banyak penculikan untuk mendapatkan uang tebusan.

Haiti, negara termiskin di Benua Amerika, juga telah mengalami krisis politik selama berbulan-bulan.

Presiden Haiti Jovenel Moise menyatakan bahwa masa jabatannya berlaku hingga 7 Februari 2022. Namun, beberapa orang mengeklaim bahwa masa jabatannya berakhir pada 7 Februari 2021.

Ketidaksepakatan tersebut bermula dari temuan bahwa Moise terpilih dalam pemilu yang dibatalkan karena penipuan. Dia kemudian terpilih kembali lewat pemilu setahun kemudian.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/12/114411170/5-pastor-dan-2-biarawati-diculik-di-haiti-pelaku-minta-tebusan-rp-14

Terkini Lainnya

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke