Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bunuh Suami, Seorang Wanita Dieksekusi Mati oleh Anaknya Sendiri

Maryam Karimi dihukum mati dengan cara digantung karena membunuh suami yang disebut suka menyiksanya dengan bantuan ayahnya.

Dia digantung pada 13 Maret lalu di Penjara Pusat Rasht, setelah sebelumnya dia dipenjara selama 10 tahun.

Dilaporkan Iran International TV, putri Maryam berpartisipasi dalam proses eksekusi mati terhadap ibunya.

Si anak, yang berusia enam tahun saat ayahnya dibunuh, menolak mengampuni atau menerima "Diya" (uang darah) dari ibunya.

Maryam dihukum mati setelah terbukti dalam dakwaan Qisas, yang mempunyai arti harafiah "mata ganti mata".

Dalam Qisas, kerabat korban harus hadir saat eksekusi, di mana mereka sendiri yang melaksanakan eksekusinya.

Sumber kepada lembaga HAM setempat mengungkapkan sejak pembunuhan itu, anak Maryam berada dalam pengasuhan keluarga ayahnya.

Selama 13 tahun, keluarga si ayah selalu mengatakan bahwa kedua orangtuanya sudah tewas, dikutip The Sun Selasa (23/3/2021).

Namun, mereka memutuskan memberitahukan kebenarannya beberapa pekan sebelum eksekusi demi mempersiapkan mental.

Mahmood Amiry-Moghaddam, Direktur Iran Human Rights menyatakan, Teheran membuat putri Maryam algojo bagi ibunya sendiri.

Setelah hukuman mati dilaksanakan, ayah Maryam yang bernama Ebrahim dilaporkan didatangkan untuk melihat jenazah putrinya.

Ativis sekaligus jurnalis Aram Bolandpaz berujar, eksekusi terhadap Maryam adalah bentuk kemenangan laki-laki.

Dia menuturkan selama empat dekade, pemerintah setempat sudah mencuci otak para pelajar dengan hukuman ekstrem.

"Anak Maryam dibesarkan untuk memastikan eksekusi terhadap ibunya adalah kemenangan bagi kaum pria," kecamnya.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/24/171203370/bunuh-suami-seorang-wanita-dieksekusi-mati-oleh-anaknya-sendiri

Terkini Lainnya

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke