Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER GLOBAL] Kata Allah Dipakai Umat Kristen, Pemerintah Malaysia Tak Terima | 138 Demonstran Tewas, Myanmar Ditakutkan Perang Saudara

Pemerintah Malaysia baru saja menggugat putusan pengadilan, yang mengizinkan umat Kristen menggunakan kata "Allah" untuk menyebut Tuhan.

Masih dari kawasan Asia Tenggara, kabar yang masih mengkhawatirkan dilaporkan dari Myanmar. Dengan 138 pengunjuk rasa yang tewas, Myanmar dikhawatirkan akan jatuh dalam perang saudara terbesar.

Selain itu, ada juga kabar baik dari keturunan Indonesia di Amerika Serikat (AS). Dzaki Sukarno yang masih mengenyam pendidikan di bangku universitas mencoba peruntungan di American Idol. Dia dikabarkan menerima golden tiket untuk lanjut ke babak berikutnya.

Simak beberapa cuplikan berita internasional paling populer dari kanal Global Kompas.com edisi Selasa (16/3/2021) hingga Rabu (17/3/2021), berikut ini.

1. Kata Allah Boleh Dipakai Umat Kristen, Pemerintah Malaysia Tak Terima

Pemerintah Malaysia pada Senin (15/3/2021) menggugat putusan pengadilan, yang mengizinkan umat Kristen menggunakan kata "Allah" untuk menyebut Tuhan.

Kata tersebut sejak lama memecah belah multi-etnis Malaysia. Umat Kristen mengeluh larangan itu akibat tumbuhnya pengaruh Islam konservatif.

Pekan lalu Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur mengizinkan umat Kristen memakai kata Allah dalam publikasi, dan mencabut larangan sejak 1986 tersebut.

Hakim memutuskan larangan itu tidak konstitusional, karena undang-undang Malaysia menjamin kebebasan beragama.

Akan tetapi, kemarin Pemerintah Malaysia mengajukan gugatan ke pengadilan banding dengan berkata pihaknya tidak puas dengan putusan tersebut, menurut dokumen yang dilihat AFP.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. 138 Demonstran Tewas, Myanmar Ditakutkan Jatuh ke Perang Saudara Terbesar

Pakar menyatakan, mereka khawatir Myanmar bakal jatuh dalam perang saudara terbesar jika junta tak militer tak menghentikan aksinya.

Pernyataan itu muncul setelah PBB mencatat, total 138 demonstran tewas sejak kudeta dimulai pada 1 Februari lalu.

Jumlah korban tewas itu termasuk 39 orang yang terbunuh pada Minggu (14/3/2021), hari paling berdarah sejak militer Myanmar mengambil alih kekuasaan secara paksa.

Dr Sasa, utusan khusus parlemen demokratis yang dibubarkan untuk PBB berujar, dia menyoroti jika dunia tak segera bertindak.

Jika pertumpahan darah terus menerus pecah, dia memprediksi rakyat tak punya pilihan selain mempersenjatai diri.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Berawal dari Lagu Indonesia, Dzaki Sukarno Raih Golden Ticket American Idol

Dzaki Sukarno mahasiswa keturunan Indonesia di Amerika Serikat (AS) yang meraih golden ticket American Idol, semasa kecilnya sering mendengarkan lagu-lagu Tanah Air.

Saat berbincang dengan VOA Indonesia yang diunggah pada Senin (15/3/2021), Dzaki Sukarno menceritakan awal dia terjun ke dunia tarik suara.

Kedua orangtua disebutnya memiliki peran penting, karena sering memainkan musik atau bernyanyi.

"Bapak main gitar jadi saya selalu mendengarnya memainkannya. Ibu kan suka nyanyi Melly Goeslaw atau ST12 kayak gitu." "Dari situ sekalian saja saya jadi penyanyi, mulai nyanyi. (Orangtua saya) sangat mendukung.

Bagaimana cerita Sukarno saat audisi, baca selengkapnya di sini. 

4. Terguncang karena Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle, Begini Cara Kerja “Mesin Uang” Kerajaan Inggris

Bisnis keluarga Kerajaan Inggris yang berusia 1.000 tahun disebut terancam usai perbincangan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan Oprah Winfrey pada 7 Maret.

The Firm yang disebut dalam wawancara tersebut sejatinya dikenal sebagai Monarki PLC. “Perusahaan” bernilai 28 miliar dollar AS (Rp 402,9 triliun) ini, mampu memompa ratusan juta pound ke dalam perekonomian Inggris Raya setiap tahun.

Pertunjukan kemegahan kerajaaan di depan umum menghasilkan minat yang besar dan keuntungan untuk bisnis perusahaan, yang mencakup dari real estat utama di pusat kota London hingga lahan pertanian terpencil di Skotlandia.

Dalam wawancara Oprah, Markle berbicara tentang "kontrak terselubung" dengan tabloid. Ini menggambarkan hubungan simbiosis yang culas antara media dan keluarga kerajaan.

Seperti apa pengelolaan keuangan kerajaan Inggris? Baca selengkapnya di sini.

5. Gereja Katolik Tidak Bisa Berkati Ikatan Sipil Sesama Jenis

Vatikan menyatakan, Gereja Katolik tidak mempunyai kuasa untuk memberkati ikatan sipil sesama jenis.

Kongregasi Doktrin Iman (CDF) menyatakan, tentu "mustahil bagi Tuhan untuk memberi berkat pada dosa".

Meski begitu, CDF mencatat "elemen positif" yang ada dalam hubungan sesama jenis, dilansir BBC Senin (15/3/2021).

Di Gereja Katolik, berkat diberikan oleh imam atau pejabat lain berdasarkan kuasa yang diterima dari gereja.

Paus sendiri menyetujui tanggapan dari CDF, menerangkan bahwa sikap mereka bukanlah bentuk diskriminasi.

Melalui tanggapan itu, CDF ingin menekankan mereka hanya berusaha mengingatkan lagi kebenaran ritus liturgi. Sebab seperti diberitakan Reuters, di Jerman dan AS paroki tidak hanya memberkati pasangan sesama jenis.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, mereka dilaporkan juga menerima umat Katolik yang gay di gereja.

Seperti apa reaksi yang muncul dari keputusan ini? Baca berita selengkapnya di sini.

6. Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ungkap Sekte Seks Mantan Pacar

Di sebuah daerah terpencil di pedesaan di negara bagian New South Wales, Australia, seorang pria memiliki enam perempuan yang dijadikan budak seks.

Salah seorang mantan budak seks tersebut membeberkan apa yang dialaminya dan mendesak perempuan lain untuk berani berbicara.

Peringatan: Artikel ini berisi mengenai tindak kekerasan dan pelecehan seksual.

Ketika Felicity Bourke menyadari dirinya terkurung dalam sebuah kandang besi dengan kalung baja di lehernya, dia merasa tidak bisa melarikan diri dari James Davis, seorang pria yang dipanggilnya sebagai "master".

Peristiwa ini terjadi beberapa bulan setelah perempuan tersebut harus melalui manipulasi psikologis, pengendalian koersif, serta kekerasan seksual dari Davis, mantan tentara Australia berusia 40 tahun.

Baca berita selengkapnya di sini.

https://www.kompas.com/global/read/2021/03/17/050000670/-populer-global-kata-allah-dipakai-umat-kristen-pemerintah-malaysia-tak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke