PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com – Kepolisian Haiti menggerebek markas sebuah geng di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada Jumat (12/3/2021).
Namun, geng tersebut melawan dan justru membuat polisi kocar-kacir. Empat polisi dilaporkan tewas akibat insiden tersebut.
Sebanyak delapan anggota kepolisian mengalami luka-luka dengan tiga di antaranya masih dirawat di rumah sakit hingga Sabtu (13/3/2021).
Direktur Kepolisian Nasional Haiti Leon Charles menyatakan rasa simpatinya kepada keluarga korban serta mereka yang mendukung polisi.
Charles menambahkan, pihak kepolisian belum menemukan keempat jenazah polisi yang tewas dalam penggerebekan tersebut.
Dia melaporkan, suara senapan otomatis memenuhi udara dalam penggerebekan di lingkungan Village de Die pada Jumat tersebut.
Charles tidak mengatakan mengenai penangkapan yang telah dilakukan.
Sebuah video beredar di media sosial menunjukkan, anggota geng menyeret dan memukuli dia anggota polisi sebagaimana dilansir Voice of America (VOA).
Foto-foto yang diunggah di media sosial menunjukkan beberapa kendaraan polisi yang rusak, termasuk truk lapis baja, ditinggalkan di jalanan.
Charles mengakui bahwa beberapa perlengkapan polisi memang masih berada di lokasi operasi. Namun dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Geng kriminal tersebut dilaporkan juga menemukan beberapa persenjataan otomatis berkaliber tinggi dan peralatan polisi lainnya yang ditinggalkan.
Pada Sabtu, Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Haiti merilis pernyataan dan mengatakan bahwa sangat penting untuk mengklarifikasi informasi yang beredar mengenai penggerebekan itu.
Kantor PBB di Haiti menambahkan, mereka mendesak agar pihak yang bertanggung jawab atas kekerasan dalam penggerebekan tersebut dibawa ke pengadilan.
Pengaruh geng kriminal di Haiti semakin berkembang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Jaringan kriminal mengontrol total atas beberapa lingkungan ibu kota yang miskin dan padat penduduk, menciptakan zona terlarang, serta menahan korban penculikan.
Kasus penculikan di Haiti melonjak drastis dalam beberapa bulan terakhir dengan menargetkan orang-orang kaya atau orang yang dinilai cukup kaya.
Pelaku penculikan biasanya meminta uang tunai sebagai tebusan untuk membebaskan sandera.
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/14/104032470/gerebek-markas-geng-polisi-haiti-malah-kocar-kacir-4-aparat-tewas