WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Senat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (10/3/2021) mengonfirmasi bahwa Michael Regan ditunjuk sebagai Kepala Badan Perlindungan Lingkungan (EPA).
EPA bakal memainkan peran sentral dalam kebijakan perlindungan lingkungan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden sebagaimana dilansir dari Reuters.
Kebijakan perlindungan lingkungan era Biden akan memperketat pemangkasan emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik, kendaraan, dan fasilitas minyak dan gas (migas).
Senat AS menggelar pemungutan suara untuk mengonfirmasi Regan sebagai Kepala EPA pada Rabu.
Hasilnya, sebanyak 66 anggota Senat As menyetujui Regan untuk memimpin EPA sedangkan 34 anggota lain menolaknya.
Dengan demikian, Regan menjadi orang kulit hitam pertama yang memimpin EPA.
Pemerintahan sebelum Biden, Donald Trump, memangkas anggaran dan jumlah staff EPA serta membalikkan panel ilmiah independen.
Kini, Regan perlu segera meningkatkan kinerja EPA saat pemerintahan Biden menetapkan tujuan untuk menghilangkan emisi dari pembangkit listrik pada 2035.
Pemerintahan Biden juga berambisi mengubah standar efisiensi kendaraan, mempercepat distribusi mobil listrik, dan menghilangkan emisi metana dari aktivitas (migas).
Regan merupakan mantan kepala pengatur lingkungan Carolina Utara, di mana dia mendapatkan reputasi sebagai pembuat konsensus.
Dalam pemungutan suara di Senat AS, Regan diperkenalkan oleh dua senator Partai Republik dari Carolina Utara.
Kedua senator itu menekankan bahwa Regan akan bekerja dengan setiap negara bagian untuk memastikan bahwa kekhawatiran mereka tentang transisi ke energi yang lebih bersih didengarkan.
Partai Republik mengatakan, mereka khawatir peralihan cepat dari bahan bakar fosil ke energi bersih akan memangkas jumlah pekerjaan dan menghambat pertumbuhan ekonomi di sektor migas.
Sebelumnya, Partai Republik juga mengkritik beberapa langkah Biden seperti membatalkan izin pembangunan pipa minyak Keystone XL dari Kanada.
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/11/080826770/sah-michael-regan-jadi-orang-kulit-hitam-pertama-yang-pimpin-badan