Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masyarakat Australia Marah dengan Facebook Setelah Blokir Semua Situs Berita

MELBOURNE, KOMPAS.com - Masyarakat Australia marah dengan Facebook, setelah aksi pemblokiran terhadap semua konten berita dalam negeri di platform tersebut pada Rabu (17/2/2021).

Laporan dari diaspora Indonesia di Australia, Hellena Souisa yang bekerja sebagai jurnalis ABC Australia, mengatakan pemblokiran yang dilakukan oleh Facebook tidak hanya terhadap berita media mainstream, tapi juga informasi resmi badan/lembaga pemerintah, serta komunitas.

"Jangan salah yang diblokir tidak hanya media mainstream. Semua bentuk informasi berita diblokir oleh Facebook," ujar Hellena yang dikutip Kompas.com dalam wawancara dengan Channel Youtube, AJP Media pada Jumat (19/2/2021).

Hellena menyebutkan "warning" dari BMKG pun diblokir. Lalu, situs berita akademisi serta komunitas pertanian yang menginformasikan musim tanam dan sebagainya turut diblokir.

"Orang-orang Australia sekarang sedang marah dengan Facebook," ucapnya.

Masyarakat Australia, kata Hellena memiliki kebiasaan mengakses Facebook untuk mendapatkan semua informasi berita, tapi kemudahan tersebut diusik oleh platform itu sendiri.

Kemudian, mengutip dari BBC pada Jumat (19/2/2021), seorang pengguna Facebook di Sydney, Australia mengatakan tindakan perusahaan media sosial raksasa itu sangat membatasi dan menurutnya itu dapat terjadi juga di negara lainnya. 

"Rasanya jelas sangat dibatasi, apa yang akan dilakukan Facebook terhadap orang-orang di masa depan, tidak hanya di Australia tetapi di seluruh dunia," kata Peter Firth kepada BBC. 

Direktur Human Rights Watch Australia mengatakan Facebook sedang menyensor arus informasi, menyebutnya sebagai "peristiwa berbahaya".

Seorang juru kampanye lokal dengan kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan "sangat memprihatinkan karena perusahaan swasta bisa mengontrol akses ke informasi yang diandalkan orang".

Facebook memblokir informasi berita sebagai balasan atas RUU yang mengharuskan mereka membayar konten berita kepada media. 

Mulai Kamis pagi waktu setempat (18/2/2021), warga Australia tidak bisa mengunggah tautan berita, atau melihat akun-akun Facebook dari kantor berita seluruh dunia.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/19/130452070/masyarakat-australia-marah-dengan-facebook-setelah-blokir-semua-situs

Terkini Lainnya

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke