Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puluhan Orang Masih Terperangkap dalam Terowongan Setelah Gletser Himalaya Runtuh

Mereka sudah terjebak selama dua hari, setelah bendungan pembangkit listrik tenaga air yang mereka kerjakan tersapu oleh dinding air dari gletser yang runtuh dan meluncur ke sungai Himalaya.

Melansir Reuters pada Selasa (9/2/2021) para pekerja itu termasuk di antara 197 orang yang menurut pejabat masih belum ditemukan. Bencana itu menghancurkan jembatan, memotong desa, dan jalur bekas pegunungan.

Total korban meninggal terkonfirmasi sampai saat ini meningkat menjadi 28 orang.

Batuan, lumpur dan puing-puing konstruksi mengepung mereka di terowongan, ketika danau gletser yang dialiri oleh puncak tertinggi kedua di India, Nanda Devi, runtuh. Banjir pun menyapu sungai Dhauliganga pada Minggu (7/2/2021).

Para pejabat mengatakan sebagian besar dari mereka yang masih hilang adalah pekerja shift di proyek pembangkit listrik tenaga air Tapovan Vishnugad. Yaitu tepat di mana terowongan tersebut berada, atau di Rishiganga, bendungan kecil yang tersapu banjir.

Tentara yang menggunakan buldoser telah membersihkan batu di mulut terowongan sepanjang 2,5 km (1,5 mil) itu.

Video yang diposting oleh layanan polisi perbatasan Indo-Tibet menunjukkan penyelamat memeriksa ketinggian air lebih dalam terowongan.

“Tim penyelamat berharap dapat membuka terowongan pada Selasa sore (9/2/2021),” kata Ashok Kumar, Direktur Jenderal Polisi di negara bagian Uttarakhand, tempat banjir bandang terjadi.

Para pejabat mengatakan alat pencitraan termal juga telah dikerahkan untuk membantu menemukan calon korban selamat.

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah saat dengar pendapat di parlemen menyatakan tiga belas desa telah terputus oleh air banjir, dan telah dipasok kembali lewat bantuan udara.

Seorang pejabat pemerintah mengatakan banyak penduduk setempat tampaknya berhasil melarikan diri dari air bandang. Mereka melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi, segera setelah mereka mendengar gemuruh air yang mengalir menuruni lembah.

"Para pekerja di terowongan mungkin tidak mendengar apa-apa dan terjebak," kata pejabat itu.

Proyek 520 Megawatt Tapovan, yang dibangun oleh perusahaan negara NTPC. Pembangkit ini adalah salah satu dari banyak proyek run-of-river yang sedang dikembangkan untuk meningkatkan jaringan listrik Uttarakhand.

Pejabat belum menentukan penyebab pasti bencana tersebut. Namun para ilmuwan yang menyelidikinya, meyakini hujan salju lebat diikuti sinar matahari yang cerah, dikombinasikan dengan kenaikan suhu, mungkin telah memicu keruntuhan gletser.

Gambaran yang lebih jelas tentang keadaan tersebut diperkirakan akan muncul akhir pekan ini, kata para pejabat.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/10/164718470/puluhan-orang-masih-terperangkap-dalam-terowongan-setelah-gletser

Terkini Lainnya

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Seperti Apa Kemampuan Fujian, Kapal Induk Baru China?

Internasional
Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Pejabat AS Desak China dan Rusia: Bukan AI yang Pegang Kendali Nuklir, Tapi Manusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke