Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintahan Biden Dukung Hasil Penyelidikan WHO yang Patahkan "Teori Laboratorium" dari Trump dan Kroninya

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) saat ini di bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden pada Selasa (9/2/2021) mengatakan mendukung data penyelidikan WHO yang mematahkan teori laboratorium Wuhan, yang disebarkan oleh mantan presiden Donald Trump dan kroninya.

WHO pada Selasa (9/2/2021) mengatakan bahwa misi mereka ke China telah gagal menemukan asal-usul virus corona yang telah menewaskan lebih dari 2,3 juta nyawa.

Namun, tim WHO mengatakan bahwa hipotesis dari teori laboratorium "sangat tidak mungkin" sebagai penyebab pandemi Covid-19.

Departemen Luar Negeri AS pada masa kepemimpinan Mike Pompeo, orang kepercayaan Donald Trump, merupakan pendukung utama dari teori laboratorium.

Teori itu mengklaim bahwa pandemi Covid-19 berasal dari kebocoran objek penelitian dari laboratorium di Institut Virologi Wuhan.

Sekarang, di bawah pemerintahan Joe Biden, badan pemerintah tersebut menyatakan dengan sabar menunggu temuan lengkap dari WHO, seperti yang dilansir dari AFP pada Selasa (9/2/2021).

"Saya pikir dari pada terburu-buru membuat kesimpulan yang mungkin dimotivasi oleh hal lain selain sains, kami ingin melihat ke mana data itu membawa kami, ke mana sains itu membawa kami, dan kesimpulan kami akan didasarkan pada itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada reporter.

"Kami jelas mendukung penyelidikan ini (asal-usul Covid-19 oleh WHO)," ungkapnya.

Pompeo adalah musuh bebuyutan Beijing dan memimpin tuduhan yang menyalahkan para pemimpin komunis China atas Covid-19, pada saat Trump menghadapi kritik keras atas penanganannya terhadap pandemi virus corona di dalam negeri.

Pompeo menuduh China pada awalnya berupaya untuk menyembunyikan kasus Covid-19 dan ia juga memiliki anggapan bahwa virus SARS-CoV-2 dirilis dengan sengaja oleh China.

Dalam temuan yang dirilis 5 hari sebelum Presiden Joe Biden dilantik, Departemen Luar Negeri Pompeo mengatakan AS mengetahui bahwa sebelum wabah massal itu, beberapa peneliti di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit dengan "gejala yang konsisten dengan Covid-19 dan gejala musiman yang umum."

Price mengatakan bahwa lembar fakta 15 Januari "sangat jelas bahwa itu (teori laboratorium) tidak meyakinkan, tidak memberikan kepercayaan pada satu teori di atas yang lain."

Meski demikian, Price juga memberikan kritik kepada China bahwa tidak terbuka terhadap semua informasi yang dimiliki terkait Covid-19.

"Saya pikir dengan jelas orang China, setidaknya sampai saat ini, tidak menawarkan transparansi yang kami butuhkan dan, yang sama pentingnya, kebutuhan komunitas internasional, sehingga kami dapat mencegah pandemi semacam ini terjadi lagi," kata Price.

Ditanya apakah China telah sepenuhnya bekerja sama dengan tim WHO, dia berkata, "Saya pikir belum bisa menjawabnya sekarang."

Trump menuduh WHO berutang budi pada China dan memerintahkan penarikan Amerika Serikat dari badan PBB tersebut, tindakan yang segera dibalik oleh Biden.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/10/101121670/pemerintahan-biden-dukung-hasil-penyelidikan-who-yang-patahkan-teori

Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke