Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nelayan Penemu Mutiara Oranye Langka Ditahan, Diduga Rayakan Kekayaan Baru dengan Pesta Narkoba

Dia diduga merayakan kekayaan barunya dengan mengadakan pesta sabu untuk teman-temannya.

Hatchai Niyomdecha mengundang teman-temannya ke rumahnya di Nakhon Si Thammarat, Thailand, pada Jumat (5/2/2021), setelah mendapat 10 juta Baht (Rp 4,6 miliar) untuk mutiara langka tersebut.

Melansir Daily Mail pada Senin (8/2/2021), polisi menemukan ribuan tablet metamfetamin di rumah pria berusia 37 tahun itu. Aparat mendapat laporan dari tetangganya yang mengeluh tentang musik yang keras dan mengklaim mereka bisa mencium bau narkoba.

Nelayan Thailand itu menjadi berita utama di seluruh dunia minggu lalu, setelah ia menemukan mutiara oranye yang langka dan salah satu yang termahal di dunia. Dia menemukan “harta karun” itu saat mengambil tiram di pantai dekat rumahnya.

Saat petugas bersenjata menggerebek properti Niyomdecha, tiga paket berisi zat tak dikenal dan ribuan tablet diduga ditemukan. Beberapa pipa sabu juga dikatakan telah ditemukan di dalam rumah tersebut.

Polisi menyita barang-barang bukti itu, termasuk dua kotak zat tak dikenal dan satu kotak tablet metamfetamin yang diperkirakan berisi 16.000 buah tablet. Barang ini disembunyikan di dekat rumah keluarga.

Niyomdecha membantah bahwa kotak-kotak itu adalah miliknya. Tetapi ketika polisi melakukan tes forensik pada paket-paket itu, sidik jari nelayan itu ditemukan di seluruh kotak.

Kolonel Polisi Chokdee Srimuang mengatakan pihaknya sedang menyelidiki nelayan tersebut, atas jumlah obat yang tidak biasa itu. Anggota keluarga yang tinggal bersamanya juga tak luput dari penyelidikan.

Niyomdecha membantah tuduhan kepemilikan narkoba tersebut. Tapi tetap dibawa ke kantor polisi dan ditahan setelah interogasi.

Nelayan Thailand berusia 37 tahun itu sedang mengambil kerang bersama keluarganya, ketika mereka menemukan temuan langka di provinsi Nakhon Si Thammarat pada 27 Januari.

Dia menemukan pelampung yang dibuang terdampar ke pantai dengan sejumlah cangkang. Tiga cangkang kerang yang menempel pada benda itu dibawa pulang oleh saudara laki-lakinya Worachat Niyomdecha, 35 tahun.

Mereka memberikan cangkang kerang itu kepada sang ayah, Bangmad Niyomdecha, 60 tahun. Dalam proses pembersihan, ayahnya menemukan mutiara langka.

Mutiara oranye dibentuk oleh siput laut yang dikenal sebagai Melo Melo. Benda langka itu disimpan di dalam cangkangnya, tidak seperti mutiara tradisional yang ditemukan di dalam tiram.

Hatchai menelepon istrinya, Worachat Niyomdecha, 35 tahun, dan kedua putranya untuk memeriksa permata indah seberat 7,68 gram itu bersamanya. Mereka memutuskan untuk memeriksa nilainya keesokan harinya.

Keluarga nelayan itu juga bertanya tentang mutiara oranye tersebut di antara tetangga mereka. Penduduk sekitar berbondong-bondong ke rumah Hatchai, setelah mengetahui mutiara yang ditemukan bernilai sangat mahal.

Hatchai, yang melihat cangkang itu, mengaku bermimpi aneh beberapa hari sebelum menemukan permata yang berharga itu.

“Seorang pria tua berkulit putih dengan kumis panjang menyuruh saya untuk datang ke pantai agar saya dapat menerima hadiah. Saya pikir dia menuntun saya untuk menemukan mutiara.” ceritanya.

“Saya ingin menjual mutiara dengan harga tertinggi. Uang tidak hanya akan mengubah hidup saya, itu akan mengubah takdir saya. Seluruh keluarga saya akan memiliki kehidupan yang lebih baik.”

Dia percaya bahwa lelaki tua itu mungkin dewa yang ingin membantunya keluar dari kemiskinan, setelah mutiara itu dijual seharga 10 juta Baht (Rp 4,6 miliar).

Beberapa hari kemudian, seorang pengusaha kaya dari provinsi lain mendengar tentang mutiara tersebut. Dia menawarkan untuk membeli mutiara dengan harga satu juta baht (Rp 467 juta), tetapi keluarganya menolak.

Pengumpul barang mewah lainnya yang gigih menaikkan tawaran menjadi lima juta baht (Rp 2,3 miliar) tetapi keluarganya tetap menolak. Mereka percaya bisa mendapatkan harga yang jauh lebih tinggi untuk itu.

Pembeli potensial ketiga, kali ini dari China. Setelah bernegosiasi dengan keluarga tersebut, dia membeli mutiara oranye langka yang disebut mutiara mule seharga 10 juta Baht (4,6 miliar).

Harga yang ditawarkan itu akhirnya sesuai dengan harapan sang keluarga nelayan. Tetapi pembeli ingin melihat sendiri apakah mutiara itu asli Melo.

Niyomdecha telah berencana terbang menemui sang pembeli di rumahnya untuk membeli mutiara bulan ini, tetapi penangkapan Niyomdecha mungkin mempersulit penjualan.

Mutiara berkisar dari coklat hingga kuning atau oranye, tergantung pada warna cangkang siput tempat permata itu tumbuh. Dengan oranye menjadi warna yang paling mahal.

Mereka biasanya ditemukan di Laut Cina Selatan dan Laut Andaman di lepas pantai Burma. Mutiara ini diproduksi oleh siput laut predator yang disebut Volutidae.

Tempat mutiara Melo ini ditemukan adalah di Nakhon Si Thammarat, wilayah pantai di Teluk Thailand. Arus laut dari Laut Cina Selatan seringkali mengarah ke sana.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/09/184505770/nelayan-penemu-mutiara-oranye-langka-ditahan-diduga-rayakan-kekayaan-baru

Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke