Varian Baru Virus Corona Terdeteksi di 57 Lokasi Berbeda di Inggris

LONDON, KOMPAS.com - Varian baru virus corona di Inggris telah terdeteksi di 57 lokasi berbeda di seluruh negeri.

Para ilmuwan yang merangkai genomnya mendeteksi sampel yang diambil di 45 tempat di Inggris, 6 di Skotlandia, dan 6 lainnya di Wales.

Kelompok pemantau Covid-19 Genomics UK Consortium (COG-UK) telah mengidentifikasi pentingnya Variant Under Investigation pertama pada Desember 2020 (VUI-202012/01), yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara.

Mereka sekarang telah mengungkapkan sepenuhnya penyebarannya dengan kasus-kasus di Liverpool, Leicester, Manchester, Birmingham dan Bristol.

Lokasi dekat kota Leeds, Oxford, Coventry, dan Cambridge juga diambil sampelnya, seperti yang dilansir dari Mirror pada Selasa (22/12/2020).

Kasus-kasus di Skotlandia sebagian besar klaster di sekitar Glasgow, sementara Wales memiliki kasus-kasus di Swansea, Newport dan dekat Cardiff.

Kasus-kasus ini hanya bisa menjadi gambaran karena tidak semua pasien Covid-19 diambil sampelnya, sehingga virus corona mereka dapat diurutkan genomnya.

Para ahli saat ini menganalisis 3.000 sampel yang dicurigai sebagai varian baru virus corona.

Kesehatan Masyarakat Inggris sebelumnya hanya mengumumkan 1.000 kasus yang dikonfirmasi.

Jeffrey Barrett, kepala ahli genetika statistik di COG-UK, mengatakan ada jeda waktu, sehingga datanya berasal dari pekan pertama Desember, ketika Inggris menyelesaikan lockdown nasional kedua.

Dia berkata, “Jumlahnya relatif kecil, tetapi saya pikir penting untuk disadari bahwa ini (penyebaran varian baru virus corona) tentu saja tidak sepenuhnya dibatasi secara geografis dengan area Tier 4 saat ini.”

Berikut wilayah Inggris yang telah diidentifikasi terinfeksi varian baru virus corona, menurut data terbaru:

1. Enam klaster di Glasgow dan di daerah sekitar Linwood, Newton Mearns, Airdrie, Bonhill dan Lenzie.
2. Dekat Rothbury di pedesaan Northumberland
3. Di Newcastle-upon-Tyne dan di Gateshead, dekat Low Fell.
4. Uskup Auckland di County Durham
5. Dekat Penrith di Cumbria
6. Middlesbrough
7. Hurst Green di Lancashire
8. Cleckheaton
9. Di Pocklington, dekat Hull
10. Dua area di utara Merseyside, dekat Crosby dan Kirkby
11. Satu area di pusat kota Manchester
12. Dekat Maltby di South Yorkshire
13. Satu area di Wrexham dan satu lagi di Burton, Cheshire
14. Dekat Matlock di Staffordshire
15. Dekat Eakring di Nottinghamshire
16. Woodhall Spa di Lincolnshire
17. Dekat Stafford di Staffordshire
18. Di area Leicester
19. Upper Hambleton, dekat Oakham
20. Dereham dekat Norwich
21. Stowmarket dekat Ipswich
22. Dekat Willingham di Cambridgeshire
23. Di Kettering
24. Di Kenilworth dekat Coventry
25. Dekat area Oldbury di Birmingham
26. Di Worcester
27. Di Hereford
28. Di Fishguard, Neath, Bridgend, Barry dan Newport
29. Di Bristol
30. Dekat Bridgwater dan dekat Exeter
31. Dekat dengan Dorchester di pantai selatan
32. Di Newbury dekat Thatcham
33. Di New Alresford, dekat Winchester
34. Dekat Billingshurst
35. Di Dorking
36. Dekat Hailsham
37. Dekat Canterbury (tempat ketegangan diperkirakan berasal)
38. Di pusat kota London
39. Dekat Oxford
40. Di Welwyn Garden City dekat St. Albans
41. Di dekat Braintree
42. Di Stagsden dekat Bedford

Varian baru virus corona menyebabkan London serta bagian selatan dan timur Inggris segera memberlakukan pembatasan wilayah baru Tier 4 pada akhir pekan.

Hal itu secara efektif membatalkan rencana Natal dan memberlakukan tindakan serupa dengan lockdown nasional sebelumnya.

Dr Barrett mengatakan lebih banyak data terbaru dari pengujian komunitas juga menemukan salah satu mutasi varian baru virus corona ini.

“Sudah pasti tidak terisolasi di satu tempat, sudah mulai menyebar ke banyak tempat,” ujarnya.

Salah satu penasihat ilmiah Pemerintah memperingatkan Inggris akan menghadapi "bencana manusia", kecuali para menteri memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di tengah spekulasi lockdown penuh pada Tahun Baru.

Prof Robert West, yang duduk di panel SAGE, mengatakan metode pemerintah saat ini tidak mungkin menahan penyebaran Covid-19.

Dia berpendapat Inggris perlu mendukung aturan jarak sosial dan membangun program tes, perjalanan, isolasi, serta dukungan yang serupa dengan yang terlihat di Asia Timur.

Profesor West, seorang psikolog di University College London, menambahkan, "Kedengarannya mahal, tetapi alternatifnya bisa menjadi kehancuran besar dalam kepercayaan pada kemampuan negara untuk mengendalikan virus serta bencana ekonomi, manusia, dan sosial yang akan menyusul."