Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerkosa yang Bangkitkan Kemarahan Publik Mesir Akan Jalani Sidang Perdana

KAIRO, KOMPAS.com - Mesir pada Sabtu (10/10/2020) akan memulai persidangan eks-mahasiswa American University yang dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap 3 remaja putri di bawah umur.

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang dilakukan Ahmed Bassam Zaki sempat membuat tagar #MeToo, gerakan perlawanan terhadap kekerasan seksual trending di media sosial Twitter Mesir.

Zaki telah ditahan sebelumnya pada bulan Juli setelah tuduhan terhadapnya viral di media sosial.

Melansir Associated Press (AP), persidangan kasusnya akan digelar dengan keamanan ketat di Pengadilan Kriminal distrik New Cairo. Zaki akan dipenjara seumur hidup jika terbukti bersalah.

Terdakwa menghadiri sesi prosedural tertutup pertama di mana jaksa membacakan dakwaan terhadapnya dan pengacara pembela mengajukan tuntutan mereka ke pengadilan. Sidangnya ditunda hingga 7 November.

Zaki menghadapi dakwaan pemerasan dan pelecehan seksual terhadap para wanita, yang masih di bawah umur.

Menurut tuduhan yang diposting di media sosial, terdakwa tersebut membuat grup atau kumpulan teman di Facebook, grup online atau klub sekolah, untuk menargetkan pelecehan seksual.

Menurut tuduhan, Zaki akan mulai dengan menyanjung targetnya, kemudian menekan para wanita dan gadis untuk berbagi foto intim yang kemudian dia gunakan untuk memeras mereka agar mau berhubungan seksual dengannya.

Jika tidak, dia mengancam akan mengirimkan foto-foto itu kepada keluarga mereka.

Eks mahasiswa itu berasal dari keluarga kaya dan belajar di American International School, salah satu sekolah menengah swasta termahal di Mesir dan American University di Kairo.

Pejabat universitas mengatakan dia meninggalkan perkuliahan pada tahun 2018.

Kasusnya, kata para aktivis, menunjukkan bahwa misogini melintasi batas kelas yang mencolok di negara itu.

Banyak orang di Mesir sebelumnya menggambarkan pelecehan seksual sebagai masalah kaum muda kota yang miskin.

Pelecehan dan kekerasan seksual adalah masalah mendasar di Mesir, di mana para korban juga harus melawan arus bawah budaya konservatif yang biasanya mengaitkan kesucian perempuan dengan reputasi keluarga.

Di pengadilan, beban pembuktian terletak pada korban kejahatan semacam itu.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/12/092653570/pemerkosa-yang-bangkitkan-kemarahan-publik-mesir-akan-jalani-sidang

Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke