Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Korban Tewas dari Masjid yang Meledak di Bangladesh Bertambah jadi 16 Orang

DHAKA, KOMPAS.com - Sebuah masjid yang terbakar hancur dicurigai karena ledakan gas di Bangladesh pada Jumat (4/9/2020), dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 16 orang.

Polisi mengatakan pada Sabtu (5/9/2020), jumlah orang meninggal karena kecelakaan itu sudah bertambah, yang mana sehari sebelumnya dikabarkan ada 12 orang, dikutip dari AFP pada hari yang sama.

Sementara, ada puluhan orang lainnya menderita luka bakar parah yang mengancam nyawa.

Masjid di distrik pusat Narayanganj sedang melangsungkan shalat malam pada Jumat, saat tiba-tiba terjadi ledakan dan mengepulkan bola api ke udara.

Penyelidik mencurigai ledakan itu terjadi akibat percikan dari AC, yang muncul setelah pemadaman listrik, memicu bocornya gas.

"Gas bocor memasuki masjid," kata pemadam kebakaran Narayanganj Abdullah Al Arefin kepada AFP.

"Ketika mereka (para jamaah) menutup jendela dan pintu serta menyalakan AC, ada percikan listrik yang menyebabkan ledakan di dalam masjid," tambahnya.

Ada 16 orang yang meninggal termasuk di antara 37 orang yang dibawa ke rumah sakit spesialis luka bakar di Dhaka, kata juru bicara rumah sakit Samanta Lal Sen.

Ia menambahkan, kondisi 21 pasien yang tersisa "sangat kritis" dan semuanya mengalami luka bakar 70 hingga 80 persen.

Polisi mengatakan sedikitnya 45 orang terluka akibat ledakan itu dan orang-orang berbicara tentang bau gas bocor.

Di Bangladesh, peraturan keselamatan sering dilanggar.

Ratusan orang terbunuh setiap tahun dalam kebakaran di negara berpenduduk 168 juta orang itu.

Pada Februari tahun lalu, api unggun di kawasan tua Dhaka menewaskan 78 orang.

Satu bulan kemudian, 25 orang tewas ketika kobaran api melanda blok kantor Dhaka.

https://www.kompas.com/global/read/2020/09/06/132016270/korban-tewas-dari-masjid-yang-meledak-di-bangladesh-bertambah-jadi-16

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke