Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amonium Nitrat Diduga Tak Hanya Jadi Penyebab Ledakan di Beirut, Lebanon

Pernyataan itu disampaikan Robert Baer, mantan agen Badan Intelijen Pusat AS (CIA) yang mempunyai pengalaman di kawasan Timur Tengah.

Dia menjelaskan, berdasarkan video yang direkam warga setempat saat Selasa (4/8/2020), amonium nitrat memang berada dalam gudang.

Tetapi seperti diberitakan CNN Rabu (5/8/2020), Baer tidak berpikir bahan kimia itu jadi penyebab utama ledakan yang membunuh 135 orang itu.

Berdasarkan laporan kantor berita Lebanon NNA, penyelidikan awal menyebut ledakan di Beirut karena pabrik petasan yang berlokasi di pelabuhan.

Namun, Perdana Menteri Hassan Diab kemudian menyatakan 2.750 metrik ton amonium nitrat disinyalir sebagai penyebab kuat insiden yang juga melukai 5.000 orang itu.

Bahan kimia itu dikategorikan berdaya ledak tinggi, dan sering dipergunakan tak hanya sebagai pupuk namun juga menjadi peledak.

PM Diab mengatakan, bahan tersebut disimpan di dalam gudang selama enam tahun terakhir tanpa dilakukan fasilitas pengamanan.

Baer menjelaskan, dia meyakini kemungkinan ada amunisi milik militer maupun bahan bakar yang turut memperbesar ledakan di Beirut.

Dia bahkan menduga benda tersebut bisa jadi merupakan senjata yang disembunyikan. Tapi, dia mengaku tidak tahu milik siapa itu.

"Ini jelas peledak selevel militer. Ini bukan bahan untuk pupuk seperti amonium nitrat. Saya cukup yakin tentang itu," papar Baer.

Sang mantan agen CIA itu mendasarkan pendapatnya pada asap oranye yang membubung saat kejadian. "Itu, seperti yang saya katakan, bahan peledak militer," kata dia.

Baer mencatat, bubuk putih yang terlihat sebelum ledakan kedua terjadi merupakan amonium yang saat itu mulai terbakar.

Selain itu, dia juga melihat adanya munisi yang meletus jelang ledakan yang jauh lebih besar, dan menimbulkan kekuatan setara gempa bumi 3,3.

Tidak ada bukti serangan

Sementara meyakini amonium nitrat bukan menjadi penyebab utama, Baer menerangkan bahwa insiden tersebut bukan merupakan serangan.

Pemerintah sendiri menyalahkan mismanajemen dan buruknya penanganan bahan kimia sebagai faktor utama ledakan besar pada Selasa petang.

"Ini hampir pasti kecelakaan. Ini jelas inkompeten, dan yang lebih buruk, ditangani oleh otoritas yang korup," beber Baer.

Meski begitu, pertanyaan utamanya adalah apakah benar insiden itu disebabkan bahan tingkat militer. Jika ya, mengapa disimpan di sana.

"Saya bekerja di Lebanon selama bertahun-tahun. Tentu tak ada yang bakal mengakui mereka menyimpan peledak militer di gudang. Jelas bodoh jika mereka mengakuinya," jelasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/06/144645570/amonium-nitrat-diduga-tak-hanya-jadi-penyebab-ledakan-di-beirut-lebanon

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke