Dalam pernyataan yang disampaikan di pertemuan militer, Lukashenko yang sering meremehkan wabah ini mengklaim tetap bekerja selama terinfeksi.
"Hari ini, kalian melihat orang yang berhasil selamat dari virus corona," jelas Alexander Lukashenko dilansir BELTA via Deutsche Welle Selasa (28/7/2020).
Presiden Belarus sejak 20 Juli 1994 itu menuturkan, dokternya melaporkan hasil pemeriksaan di mana dia dinyatakan tertular tanpa gejala.
Dia mengatakan bahwa 97 persen populasi bekas pecahan Uni Soviet itu tertular Covid-19 tanpa menunjukkan gejala. "Syukurlah saya bisa melaluinya," klaimnya.
Lukashenko, yang sudah menjadi presiden selama 26 tahun terakhir dan merupakan sekutu Rusia, mengincar periode keenam secara beruntun.
Pemilihan presiden yang bakal digelar pada 9 Agustus mendatang itu dituding sejumlah pihak dilaksanakan dalam keadaan tidak adil.
Selama masa pemerintahan Lukashenko, media independen diberangus dengan para politisi oposisi yang berpengaruh dipenjara.
Terbaru adalah dua calon penantang sang petahana yang dijebloskan dalam penjara, dan mereka dilarang untuk mendaftarkan diri.
Ketakutan akan Covid-19 adalah 'psikosis"
Ketika wabah virus corona itu menghantam Eropa pada April, Lukashenko adalah segelintir dari pemimpin yang meremehkan penyakit tersebut.
Alexander Lukashenko mengklaim, tidak akan ada warganya yang mati karena wabah itu. Dia menegaskan setiap kematian karena kondisi medis seperti penyakit jantung atau diabetes.
Sang Presiden Belarus juga menolak menerapkan lockdown, dengan alasan karantina wilayah untuk mencegah penularan hanya akan menghancurkan ekonomi.
Lukashenko mengklaim ketakutan akan Covid-19 merupakan "psikosis", dan memerintahkan rakyatnya minum vodka, berendam di sauna, atau bermain hoki es untuk sembuh.
Padahal menurut data dari kementerina kesehatannya, negara berpenduduk 9,5 juta jiwa itu mencatatkan 67.366 kasus positif dan 543 korban meninggal.
https://www.kompas.com/global/read/2020/07/29/083124270/presiden-belarus-ini-mengaku-berhasil-kalahkan-virus-corona