Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO Bentuk Panel Independen Covid-19, Pakar: Jangan Jadi Calo

Pembentukan panel ini diumumkan, menyusul kritik tajam dari jajaran kabinet Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, tentang peran agen global dalam krisis ini.

Namun WHO menerangkan, panel itu tidak terkait dengan AS.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengemukakan, mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark dan eks Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, sudah setuju untuk memimpin panel ini.

"Besarnya pandemi ini, yang telah menyentuh hampir semua orang di dunia, jelas layak mendapatkan evaluasi yang sepadan, evaluasi yang jujur," kata Tedros dalam pertemuan virtual dengan para diplomat, dikutip dari Reuters Kamis (9/7/2020).

Panel ini akan memberikan laporan sementara dalam pertemuan tahunan para Menteri Kesehatan pada November, dan menyajikan "laporan substantif" pada Mei mendatang, lanjut pria kelahiran Eritrea 55 tahun silam itu.

Trump menuding WHO terlalu dekat dengan China dan tidak banyak bertindak untuk mempertanyakan tindakan Beijing pada awal krisis.

Tedros membantah tuduhan itu, dengan mengatakan WHO selalu berusaha menginfokan perkembangan Covid-19 kepada dunia.

Kata pakar: Jangan jadi calo

Pada Mei Trump mengatakan, AS yang merupakan donatur terbesar WHO akan keluar dari keanggotaan badan itu, kecuali ada perubahan nyata.

Ancaman itu ia tindak lanjuti pekan ini dengan memberikan peringatan satu tahun sebelum penarikan.

"Presiden sudah menjelaskan bahwa WHO perlu melakukan tindakan bersama."

"Itu dimulai dengan menunjukkan kemajuan signifikan dan kemampuan untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi wabah penyakit menular dengan transparansi dan akuntabilitas," kata seorang pejabat senior AS di Washington kepada kantor berita Reuters pada Kamis (9/7/2020).

WHO lalu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, peninjauan ini tidak terkait dengan AS, dan 194 negara anggotanya pada Mei telah meminta evaluasi tanggapan global.

Hingga Jumat (10/7/2020) lebih dari 12 juta orang telah terinfeksi oleh Covid-19 di seluruh dunia, dan lebih dari 500.000 orang meninggal sejak virus ini pertama kali merebak di Wuhan, China, akhir tahun lalu.

Lawrence Gostin profesor di Universitas Hukum Georgetown mengatakan, panel ini tidak boleh menjadi "pekerjaan orang dalam" yang dikendalikan negara-negara terdekat WHO.

Lebih lanjut ia menekankan, panel ini juga tidak boleh menjadi calo dengan apa yang disebutnya "teori konspirasi Trump".

"Apa yang sangat penting adalah kami memiliki pakar yang benar-benar independen dari berbagai disiplin ilmu yang akan secara jujur dan terbuka meninjau COVID," imbuh Gostin.

"Apakah mereka akan meninjau tindakan China, apakah mereka akan meninjau tanggapan awal WHO terhadap China, lalu melihat hal-hal seperti... kekuatan WHO memverifikasi laporan negara secara independen?" pungkasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/10/145645370/who-bentuk-panel-independen-covid-19-pakar-jangan-jadi-calo

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke