Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kanye West Ungkap Ingin Jadi Presiden AS Saat di Kamar Mandi

Akhir pekan lalu West menjadi sorotan setelah di Twitter, dia mengumumkan niatnya untuk menjadi penantang Trump di Pilpres AS November mendatang.

Saat itu, banyak pihak yang tidak percaya. Bahkan, ada netizen yang menyatakan dia hanya sekadar gimmick demi memasarkan albumnya.

Dalam wawancara dengan majalah Forbes, Kanye West menjelaskan visi pencalonannya, meski dia disebut belum pernah dipilih.

Sang rapper disebut bakal mencalonkan diri dengan mengusung slogan The Birthday Party, "karena ketika kita menang, itu adalah ulang tahun semua orang".

Meski begitu seperti diberitakan Sky News Rabu (8/7/2020), dia belum mengumumkan secara resmi maupun membentuk organisasi kampanye.

Saat ini, West mengaku mendapat nasihat dari sang istri, selebritas sekaligus calon pengacara Kim Kardashian-West dan CEO Tesla, Elon Musk.

Rapper yang punya julukan lain Yeezy itu mengatakan, dia mendapatkan visi menjadi Presiden AS ketika sedang berada di kamar mandi.

"Saya tengah menulis lirik rap di pancuran air. Saya seperti tercerahkan saat mengatakan 'Kau akan mencalonkan diri sebagai presiden'. Kemudian saya tertawa histeris," ungkapnya.

"Dan saya tertawa begitu saja selama di kamar mandi. Saya tak tahu selama berapa lama, tapi momen itu benar-benar mengenai saya," lanjutnya.

Penyanyi penerima Grammy itu mengatakan, dia harus segera memantapkan keputusannya. Jika tidak, dia akan kehilangan peluang mendapat suara di banyak negara bagian.

Berdasarkan situs politik Ballotpedia, dia sudah kehilangan peluang maju dari jalur independen di negara bagian seperti New York, North Carolina, dan Texas.

West dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Trump. Bahkan, dia beberapa kali terlihat mengenakan topi bertuliskan MAGA (Make America Great Again), slogan sang presiden.

Kini, penyanyi berusia 43 tahun tersebut menuturkan dia tak terkesan dengan Trump karena wabah virus corona dan demo George Floyd.

"Bagi saya dia sudah melakukan kesalahan yang terlampau berat," jelas West, yang menyatakan dia akan maju sebagai calon dari Republik.

Kanye West juga mengaku tak terkesan dengan penampilan calon penantang petahana dari Partai Demokrat, Joe Biden, gara-gara wawancaranya.

Baru-baru ini, Biden dalam wawancaranya dengan radio The Breakfast Club, orang kulit hitam yang tak bisa memilih antara dirinya atau Trump "bukan kulit hitam".

Sadar akan ucapannya yang kontroversial tersebut, politisi yang pernah menjadi wakil Barack Obama pada 2009-2017 itu meminta maaf.

"Mengatakan pemilih kulit hitam hanya untuk Demokrat adalah bentuk rasialisme maupun supremasi kulit putih," jelas West.

Saat ditanya mengenai kebijakan apa yang diusungnya, West menerangkan dia belum berpikiran mengenai masalah luar negeri atau pajak.

Dia juga menekankan meski secara tradisional merupakan pendukung Republik, dia menentang hukuman mati karena bertentangan dengan 10 Perintah Tuhan.

Dia juga mengambil pendekatan yang lebih lembut dengan China daripada Trump, terutama mengenai penyebaran virus corona.

"Ini bukan kesalahan China atas penyakit tersebut. Rakyatnya tidak bersalah. Mereka juga makhluk Tuhan. Saya menyukai mereka," jelasnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/09/155514870/kanye-west-ungkap-ingin-jadi-presiden-as-saat-di-kamar-mandi

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke