Pimpinan polisi itu menunjukkan solidaritasnya dengan aktivis Black Lives Matter, dan mendapat tepuk tangan riuh dari para pengunjuk rasa.
Dalam rekaman itu, terlihat Michael Shaw berkata ke sekelompok demonstran, ia sepenuhnya mendukung hak mereka untuk berkumpul dengan damai.
Shaw juga berujar bahwa pesan mereka terhadap kebrutalan dan rasialisme polisi telah terdengar "keras dan jelas".
Michael Shaw melakukan aksi ini di tengah penegak hukum lainnya yang membuat pernyataan serupa. Ia berbaring telungkup di depan papan bertuliskan "Aku tidak bisa bernapas".
Banyak orang di kerumunan itu lalu bergabung dengannya dan meneriakkan, "Terima kasih, ketua!"
Di Florida pada Sabtu (30/5/2020), beberapa polisi dari berbagai divisi berlutut bersama demonstran dalam doa di depan Balai Kota Coral Gables.
Lalu di Michigan, Sheriff Genesee County Chris Swanson berjalan bersama para demonstran dan meneriakkan "berjalanlah bersama kami!"
"Ayo, ayo," kata Swanson di kerumunan seraya melanjutkan, "Di mana kamu ingin berjalan? Kami akan ikut berjalan sepanjang malam."
Namun dilansir dari Russian Today Minggu (7/6/2020), Shaw mungkin menjadi pimpinan polisi pertama yang memperagakan protes dengan cara tiarap.
Shaw mendapat apresiasi dari para demonstran, tetapi caranya ini juga mendapat kecaman di media sosial.
Sejumlah pengguna Twitter menggambarkan tindakannya "memalukan", bahkan ada yang menyerukan dia dipecat.
Beberapa memuji gerakan itu sebagai wujud belas kasihan, tetapi ada juga yang memperingatkan itu hanya gimik.
Perdebatan juga terus menyebar tidak hanya di Amerika Serikat, tapi juga di Eropa, seiring demonstrasi BLM yang meluas ke kota-kota di Inggris, Italia, Perancis, dan Jerman.
https://www.kompas.com/global/read/2020/06/09/111712070/ikut-demo-george-floyd-polisi-tak-hanya-berlutut-tapi-juga-tiarap