Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim

Dalam wawancaranya dengan radio BFM Rabu (29/4/2020), Anwar ditanya perihal komentar Mahathir bahwa dia "gila" akan jabatan PM Malaysia.

Anwar Ibrahim mengakui, dia begitu kecewa karena tidak bisa menjadi orang nomor satu Negeri "Jiran" selama 40 tahun karir politiknya.

Namun dilansir The Straits Times Kamis (30/4/2020), dia menegaskan tidak akan begitu berambisi menjadi PM Malaysia jika usianya mencapai 90 tahun.

Dia merujuk kepada Mahathir Mohamad yang menjadi PM saat berumur 92 tahun pada Mei 2018, sebelum mengundurkan diri di 24 Februari.

"Siapa yang gila untuk terus menjadi PM di usia 90 atau 95 tahun? Itu tak masuk akal. Tak mungkin saya harus menunggu hingga 90," sindir Anwar.

Anwar, yang kini beruusia 72 tahun, mengatakan dia tidak ingin berambisi mengejar titel PM jika usianya sudah menapak kepala sembilan.

Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR_) itu sabar menunggu dua tahun sesuai janji politik dengan Mahathir, ketika mengalahkan koalisi Barisan Nasional di 2018.

Namun sejak saat itu, mantan PM berjuluk Dr M tersebut selalu mengubah tanggal suksesi saat ditanyakan kapan dia bakal menyerahkan jabatan.

Terakhir, Mahathir menyatakan dia berencana memberikan kursi kekuasaan kepada Anwar seusai pelaksaan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) November.

Mahathir menjadi perhatian setelah pada Maret, dia mengkritik Anwar yang tidak sabaran dalam pertemuan tertutup bersama petinggi Bersatu.

"Anwar jelas menggilai menjadi perdana menteri. Di masa lalu, dia mungkin bisa melakukannya karena dia mendapat banyak dukungan," kata dia.

Saat ini, klaim Mahathir, semua orang mendukungnya dan meminta agar Anwar Ibrahim tidak menjadi PM kedelapan Malaysia.

Koalisi Pakatan Harapan goyah pada Februari setelah Bersatu, bersama Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Amanah Negara melakukan manuver.

Manuver yang sempat didahului pertemuan malam tersebut membuat Mahathir memutuskan untuk mengudnurkan diri pada 24 Februari.

Selama satu pekan, publik diombang-ambingkan mengenai skenario mulai dari Anwar berkuasa, hingga Mahathir bermaksud membentuk poros pemerintahan baru.

Namun pada 1 Maret, Raja Malaysia Sultan Abdullah dari Pahang resmi menunjuk Presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin, sebagai perdana menteri.

Saat ditanya apakah dia masih ingin menjadi PM, Anwar menjawab masih mungkin jika Pakatan kembali berkuasa dan kondisinya memungkinkan.

"Mengingat kesempatan yang diberikan, saya yakin negara butuh reformasi, dan saya bisa memainkan peranan kecil dalam prosesnya," ujar dia.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/03/212320270/dikritik-mahathir-mohamad-tak-sabaran-ini-sindiran-anwar-ibrahim

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke