Mary Kepler dan suaminya, Wilford, meninggal di hari yang sama karena virus corona. Kematian mereka hanya berbeda hitungan jam.
Wilford lebih dulu mengembuskan napas terakhirnya, disusul Mary Kepler 6 jam kemudian.
Dilansir dari CNN Rabu (29/4/2020), pasangan lansia ini dirawat di rumah sakit Wisconsin, Amerika Serikat (AS), setelah positif terinfeksi Covid-19 di AS.
Anggota keluarga tidak mengetahui secara pasti bagaimana keduanya tertular virus corona.
Namun berkat Covid-19 itu pula keduanya masih bisa bersama sampai akhir hayat, hal yang sulit dilakukan para korban meninggal dari kasus virus corona belakangan ini.
Sebab dengan aturan social distancing dan pembatasan perjalanan yang diterapkan pemerintah, anggota keluarga hanya bisa mengucapkan perpisahan terakhir mereka dengan video call, atau teks yang dibacakan oleh staf medis.
Akan tetapi Mary Kepler dan Wilford menjalani takdir yang berbeda. Keduanya tetap bersama saat menjalani perawatan Covid-19, dengan ranjang yang berdampingan di rumah sakit.
Natalie Lameka cucu perempuannya mengungkapkan, Mary Kepler dan Wilford mengatakan "aku mencintaimu" satu sama lain, sebelum mereka menemui ajal bersama pada Sabtu (2/5/2020).
"Mereka berpegangan tangan dan itu sangat memilukan tapi juga mengharukan," kata Lameka.
"Kami sangat bersyukur mereka tetap bersama."
Keduanya seperti "lem yang menyatukan keluarga kami", dan kehilangan mereka sangat menyakitkan.
Mengetahui mereka tidak pernah berpisah membuat rasa sakit ini sedikit lebih ringan, ungkapnya.
"(Situasi ini) pasti sulit," katanya kepada CNN seraya menganalogikan ada sedikit kisah manis dalam kejadian pahit ini.
https://www.kompas.com/global/read/2020/05/03/163156670/menikah-73-tahun-pasangan-lansia-meninggal-bersama-karena-covid-19