Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tabligh Akbar India Picu Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Asal-usul Penyelenggaranya

Acara keagamaan yang digelar di New Delhi ini memunculkan sejumlah kluster Covid-19 di seluruh negeri.

Dilansir dari BBC, Tablighi Jamaat selaku organisasi yang mengadakan tabligh akbar ini didirikan pada 1926 di wilayah Mewat, India utara, oleh ulama terkemuka Islam Maulana Mohammed Ilyas Kandhlawi.

Tujuan pendiriannya untuk menanamkan ajaran Islam yang "benar" di antara "Umma" (komunitas Islam global) saat itu.

Banyak umat Islam India saat itu merasa identitas politik dan agama mereka dikompromikan dengan British Raj yang berkuasa dari 1858 sampai 1947.

Organisasi ini berkembang di India yang dulu belum terbagi-bagi, dan tidak berubah hingga India terbagi ke beberapa negara bagian sejak kemerdekaan tahun 1947.

Pengikut mereka kebanyakan berasal dari Pakistan dan Bangladesh.

Apa misinya?

Sang pendiri Mohammed Ilyas dulu terkenal dengan perkataannya "Oh umat Muslim jadilah Muslim yang baik".

Pada dasarnya, tujuan utama Tablighi Jamaat adalah mempromosikan nilai-nilai Islam di kalangan umatnya.

Anggotanya mengklaim bahwa mereka adalah organisasi non-politik yang bertujuan membangun masyarakat Islam berdasarkan ajaran Al Quran.

Delegasi kemudian dikirimkan ke berbagai negara selama 40 hari dalam setahun, dan beberapa kali dalam waktu yang lebih singkat.

Para pendakwah percaya kontak dari orang-ke-orang akan efektif mengajarkan umatnya tentang pesan-pesan Islam.

Apa yang terjadi di Delhi?

Sebuah konferensi di Delhi yang merupakan acara tahunan, diresmikan pada 3 Maret meski ada perdebatan kapan acara itu berakhir.

Namun yang pasti adalah setelah acara berakhir banyak orang tetap tinggal, termasuk 250 warga asing.

Diperkirakan beberapa dari mereka mengidap virus corona, yang sekarang telah menyebar ke seluruh negeri.

Salah satu anggotanya, Waseem Ahmed, mengatakan pada BBC Hindi bahwa ratusan peserta pulang sebelum lockdown diterapkan pada 24 Maret.

Akan tetapi lebih dari 1.000 peserta termasuk banyak orang asing, tidak bisa pulang karena semua moda transportasi dan penerbangan internasional dibatalkan.

Sejak itu, polisi mengosongkan asrama tempat warga negara asing itu menginap, dan mengarantina mereka di lokasi lain di Delhi.

Negara-negara bagian sekarang diupayakan untuk melacak dan melakukan tes corona, pada para peserta acara tersebut.

Sebab, jumlah kasus Covid-19 yang terkait dengan tabligh akbar itu semakin meningkat.

Kamis (2/4/2020) media lokal mencatat ada tambahan 389 kasus baru dari peserta tabligh akbar.

Berapa banyak pesertanya?

Tablighi Jamaat sekarang menjadi gerakan keagamaan global, dengan pengikut di lebih dari 80 negara termasuk Indonesia, Malaysia, dan Amerika Serikat (AS).

Organisasi ini memiliki markas sendiri di setiap negara tempatnya beroperasi, tetapi pusatnya yang bernama Markaz tetap di Delhi.

Tempatnya di sebuah gedung bertingkat di Nizamuddin, sebuah kawasan permukiman Muslim di Delhi.

Markaz terdiri dari masjid dan asrama yang dapat menampung 5.000 orang.

Tablighi Jamaat juga mengadakan acara besar di negara lain.

Di Bangladesh mereka mengadakan acara yang disebut Biswa Ijtema, yang diyakini sebagai pertemuan Muslim terbesar kedua di dunia setelah haji.

Kelompok ini juga memiliki beberapa anggota dari Asia Selatan

Beberapa pengikutnya ada yang sangat tenar, seperti anggota tim kriket nasional Pakistan.

Para bintang kriket di tahun 1990-an seperti Shahid Afridi, Inzamam ul-Haq, dan pemain kriket Afrika Selatan Hashim Amla juga menjadi pengikutnya.

Eks Presiden Pakistan Farooq Leghari dan Muhammad Rafiq Tarar juga diyakini sebagai pengikutnya, sedangkan eks Presiden India Dr Zakir turut dikaitkan dengan Tablighi Jamaat.

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/02/153339370/tabligh-akbar-india-picu-lonjakan-kasus-covid-19-ini-asal-usul

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke