Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Kasus Impor dari Indonesia, Singapura Pungut Biaya Pengobatan Virus Corona ke WNA

SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura mulai memungut biaya perawatan virus corona ke Warga Negara Asing (WNA), setelah muncul kasus impor dari Indonesia.

Meski begitu, Kementerian Kesehatan Singapura atau Ministry of Health (MOH) tidak mengatakan secara pasti kalau kebijakan ini dibuat setelah kasus impor itu muncul.

"Mengingat meningkatnya jumlah infeksi Covid-19 secara global, dan peningkatan yang diharapkan dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi di Singapura, kita perlu memprioritaskan sumber daya di rumah sakit umum kami."

Demikian keterangan MOH yang dikutip dari pemberitaan Reuters.

WNA yang memegang izin kunjungan jangka pendek dan mencari pengobatan untuk Covid-19 di Singapura sekarang dibebankan biaya, tetapi tes untuk virus ini tetap gratis.

Menurut situs web Departemen Kesehatan Singapura, perawatan infeksi pernapasan di rumah sakit umum biayanya berkisar antara 6.000-8.000 dollar Singapura (sekitar Rp 62 juta sampai Rp 83 juta).

Kasus impor dari Indonesia

Singapura menerapkan peraturan ini mulai 7 Maret, setelah pihak berwenang mengatakan dua pelancong asal Indonesia dengan gejala virus corona tiba di Singapura.

Keduanya pernah melaporkan gejala SARS-CoV-2 di Indonesia sebelum tiba di Singapura.

Salah satunya pernah meminta perawatan di Jakarta.

Kasus impor lain terjadi dari seorang warga Singapura yang mengunjungi saudara perempuannya di Indonesia yang menderita pneumonia.

Dari 33 kasus impor yang dilaporkan Singapura hingga saat ini, 24 kasus melibatkan perjalanan ke China, 3 ke Indonesia, dan yang lainnya ke Italia, Inggris, Perancis, dan Jerman.

Singapura juga telah mengumumkan bahwa beberapa kasus lokalnya memiliki riwayat perjalanan ke Indonesia.

Indonesia melaporkan kasus Covid-19 pertamanya awal bulan ini, dan secara resmi memiliki 34 kasus, berbanding 190 di Singapura.

Para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Amerika Serikat (AS) dalam studinya mengatakan bahwa mungkin ada potensi kasus yang tidak terdeteksi di Indonesia.

Mereka pun mendesak pihak berwenang di Indonesia untuk memperkuat pengawasan dan pengendalian wabah virus corona.

Kemudian dilansir dari Reuters, para ahli penyakit menduga beberapa kasus tidak terdeteksi di Indonesia.

"Apakah mereka (Indonesia) beruntung atau ada kasus yang hilang? Agak sulit untuk mengatakan... tapi itu pasti membuat orang mengajukan pertanyaan," kata Dale Fisher.

Dale merupakan seorang ahli penyakit yang berbasis di Singapura. Dia adalah Ketua Global Outbreak Alert and Response Network yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

https://www.kompas.com/global/read/2020/03/13/085919270/usai-kasus-impor-dari-indonesia-singapura-pungut-biaya-pengobatan-virus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke