Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Susu Kental Manis Bukan Susu? Ini Asal-Usulnya

KOMPAS.com - Susu kental manis (SKM) telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari campuran pada kopi hingga olesan pada martabak. 

Namun, belakangan ini terdapat pembicaraan luas terkait apakah susu kental manis bukan susu atau tidak mengandung susu?

Untuk menjawab itu, Kompas.com akan membahas sejarah SKM, awal mula popularitasnya, perjalanannya menuju Indonesia, kandungan dan manfaat, serta menjawab pertanyaan besar, benarkah susu kental manis bukan susu?

Sejarah susu kental manis

Susu kental manis pertama kali ditemukan di Amerika Serikat (AS) pada 1851. Saat itu, pria bernama Gail Borden berupaya meningkatkan umur simpan susu murni.

Kemudian, Borden berhasil menciptakan alat yang bisa menguapkan sebagian air dalam susu sehingga bisa tahan lama dan dikonsumsi dalam keadaan apa pun. 

Pembuatan SKM melibatkan proses pemanasan susu untuk mengurangi kadar air, kemudian menambahkan gula sebagai pengawet alami dan menjaga tekstur kental. 

Itulah kenapa produk turunan susu itu memiliki tekstur lebih kental dan rasa yang lebih manis dibandingkan dengan susu biasa.

Dengan demikian, sejarah itu membantah anggapan susu kental manis bukan susu karena produk ini dibuat dari susu yang dikentalkan.

Popularitas susu kental manis

Susu kental manis dengan cepat mendapatkan popularitasnya di AS dan menyebar ke seluruh dunia. Hal ini karena kepraktisan penggunaan produk olahan susu ini. 

Mengapa praktis? Sebab SKM tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin dan memiliki masa simpan yang lebih lama ketimbang susu murni. 

Faktor itu menjadi pilihan bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang tinggal di tempat-tempat di mana susu segar tidak selalu tersedia.

Selain itu, rasa yang lezat dari produk olahan ini menjadi tambahan yang sempurna untuk berbagai hidangan dan minuman, dari kopi hingga kue.

Perjalanan susu kental manis di Indonesia

SKM pertama kali masuk ke Indonesia pada 1873. Meski awalnya hanya dikonsumsi tentara Belanda secara terbatas, produk olahan susu itu meraih popularitas di Tanah Air. 

Kehadiran SKM memberikan alternatif yang lebih praktis dan ekonomis terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau rantai pasokan susu.

Awalnya, produk turunan susu itu masuk Indonesia dari impor, salah satunya dari De Cooperatieve Condens Fabriek Friesland yang sekarang dikenal dengan PT Frisian Flag Indonesia dengan produk Friesche Vlag pada 1922.

Pada 1967, produk olahan susu tersebut diproduksi pertama kali di Indonesia. Pada 1970-an, berbagai produsen SKM mulai bermunculan di Indonesia dan terus berkembang hingga sekarang.

Saat ini, SKM menjadi bahan penting dalam berbagai resep hidangan Indonesia, seperti martabak, teh tarik, kopi, jus buah, hingga es campur.

Tak hanya itu, susu dari susu itu kerap dijadikan menu pelengkap sarapan, seperti roti bakar, panekuk, wafel, omelet makaroni, hingga smoothies.

Ini menunjukkan bagaimana produk olahan susu itu berhasil beradaptasi dengan budaya makanan Indonesia.

Kandungan susu kental manis

Sekalipun muncul isu susu kental manis bukan susu, produk serba guna ini mengandung berbagai zat yang bermanfaat bagi tubuh.

Sebagai contoh, SKM berlabel full cream mengandung zat gizi makro yang berguna sebagai asupan energi harian.

Kandungan produk dari susu ini tersebut bisa dikombinasikan dengan sumber kebutuhan energi lain untuk mendukung kegiatan harian yang aktif. 

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019 menganjurkan masyarakat memenuhi kecukupan energi sebesar 2.100  kilokalori (kkal) per hari.

Oleh sebab itu, penilaian susu kental manis bukan susu tidaklah tepat. Telebih, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, SKM merupakan produk yang dibuat dari susu.

BPOM menempatkan produk pelengkap makanan itu ke dalam sub kategori susu kental dan analognya yang merupakan salah satu sub kategori dari kategori susu dan hasil olahannya.

Peraturan Kepala (Perka) BPOM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan juga menyatakan, SKM adalah produk susu yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian air dari campuran susu dan gula hingga mencapai tingkat kepekatan tertentu.

Manfaat susu kental manis

Meski ada asumsi susu kental manis bukan susu, nyatanya produk ini memiliki berbagai manfaat karena mengandung berbagai zat yang baik untuk tubuh.

Seperti disebutkan di atas, produk serba guna itu mengandung berbagai macam zat gizi makro dan mikro yang baik untuk asupan kebutuhan energi harian.

Dengan rasanya yang lezat, SKM bisa dipadukan menu pembangkit mood sebelum beraktivitas seharian, misalnya pelengkap dalam menu sarapan.

Dengan kandungan kalori 130 kkal energi per sasetnya, bahan pelengkap makanan ini dapat dimanfaatkan sebagai penunjang gaya hidup aktif.

Selain itu, susu kental manis yang serbaguna juga bisa dikreasikan dalam berbagai hidangan, yang bisa menambah variasi dan rasa pada makanan atau minuman.  

Contohnya, susu kental manis bisa dicampurkan pada bubur ketan hitam, bubur kacang hijau, puding, hingga berbagai jenis sereal. Bukan cuma itu, SKM juga praktis dan ekonomis karena mudah didapatkan. 

Produk olahan susu itu dapat diperoleh dalam berbagai bentuk kemasan, mulai dari kaleng, pouch, hingga saset di warung dekat rumah, minimarket, hingga pasar swalayan.

Tips memilih susu kental manis

Setelah menjawab anggapan susu kental manis bukan susu, ada beberapa tips saat memilih bahan makanan serbaguna ini. 

Pertama, pastikan kemasan tidak ada mengalami kerusakan. Sebab, kemasan produk yang rusak bisa menjadi pertanda tidak layak konsumsi.

Kedua, cek informasi pada label kemasan. Informasi yang wajib diperhatikan mencakup nama produk, saran penyajian, rasa, kandungan vitamin, mineral, dan kalori. 

Informasi itu penting untuk mengetahui apa saja manfaat produk olahan susu itu yang bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Ketiga, cek tanggal kedaluwarsa. Setiap kemasan SKM menampilkan informasi terkait best before dan expired date yang menunjukkan produk masih dikonsumsi atau tidak.

Keempat, cek izin edar produk. Pilihlah produk yang memiliki izin edar atau memenuhi syarat aman untuk dikonsumsi.

Kelima, pilih kemasan yang praktis. Beberapa produsen produk berbahan susu itu menawarkan produk dengan kemasan yang mudah digunakan, seperti kaleng, pouch, dan saset.

Itulah rangkuman dari sejarah, kandungan, hingga manfaat SKM untuk menjawab pembicaraan kurang tepat mengenai susu kental manis bukan susu. 

Dapat disimpulkan dari cara pembuatannya, susu kental manis merupakan produk susu olahan yang bisa dikonsumsi sebagai pelengkap atau campuran makanan dan minuman. 

https://www.kompas.com/food/read/2023/10/09/080000675/benarkah-susu-kental-manis-bukan-susu-ini-asal-usulnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke