Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Perbedaan Talas dan Ubi, Pewarna Makanan Lilac yang Sedang Jadi Tren

KOMPAS.com - Talas dan ubi adalah tumbuhan yang termasuk dalam jenis umbi-umbian. 

Keduanya juga menjadi bahan pewarna makanan ungu atau lilac yang sekarang sedang menjadi tren. 

Secara bentuk bila dilihat sepintas memang tampak mirip, tetapi talas dan ubi punya perbedaanyang jelas.

Dikutip dari TheApachePowWow, talas berasal dari Asia Tenggara dan India.

Meski demikian, ada beberapa jenis talas yang tumbuh dengan baik di Jepang. Rasa talas berasal dari akar tanaman talas, yang membuatnya menjadi umbi seperti kentang.

Talas digunakan sebagai bahan makanan dalam banyak budaya dan negara termasuk Hawaii, Afrika, Cina, dan Karibia.

Sementara ubi adalah tanaman umbi lain seperti kentang, tetapi lebih dikenal sebagai ubi ungu. Ubi banyak digunakan dalam masakan Filipina bahkan seperti menjadi bagian dari budaya makan di sana. 

Ubi juga ditanam di Okinawa, Jepang di mana ia dikenal dengan nama beniimo.

1. Warna

Talas

Talas memiliki rona ungu-abu-abu muda yang hampir putih saat pertama kali dipanen dari akarnya.

Setelah diolah, warnanya menjadi sedikit lebih ungu, tetapi pada biasanya akan menjadi warna ungu muda. Warna ungu muda ini cocok untuk hidangan penutup seperti es krim atau slushies, yang memberikan kesan ringan.

Ubi

Warna ungu pada ubi lebih gelap dan lebih monoton, hal inilah yang menjadi identitasnya. Warnanya tak berubah setelah diolah dan dibuat menjadi bentuk makanan penutup.

Karena itu, makan apa pun yang diberi rasa ubi bisa lebih menarik karena warna ungunya begitu cerah. Namun, warnanya mungkin terlihat sedikit tidak alami. 

2. Rasa

Talas

Talas memiliki rasa yang agak pedas dan sedikit manis. Hal yang membuat talas berbeda dari ubi jalar lainnya adalah kebanyakan varietas talas manis dan memiliki sedikit rasa vanila.

Rasa talas tidak berlebihan sepertu terlalu manis sehingga membuatnya bisa diolah untuk menjadi berbagai jenis makanan.

Ubi

Berbeda dengan talas, ubi jauh lebih manis dan memiliki rasa vanilla yang lebih kuat. Ubi dianggap memiliki rasa seperti kacang dan manis vanila.

3. Padu padan bahan makanan 

Talas

Talas cocok dengan banyak bahan di Asia. Artinya, Ia cocok dipadukan dengan rasa seperti wijen hitam, matcha, dan kacang merah, yang semuanya cukup manis.

Cita rasa ini secara tradisional digunakan dalam permen atau makanan penutup.

Ubi

Ubi cocok dipadukan dengan keju, krim keju, pandan, kacang hijau, singkong, dan kelapa. Rasa yang cocok dengan ubi cenderung relatif lebih tajam atau manis.

4. Penggunaan

Talas

Karena talas memiliki rasa yang lembut dan manis, penggunaannya tidak hanya terbatas pada makanan penutup.

Talas di Hawaii adalah rasa pokok di palet makanan lokal. Jadi ada banyak hidangan Hawaii yang gurih dan manis.

Misalnya, talas cocok untuk sup, kari, dan bahkan hidangan daging. Meskipun demikian, talas lebih populer sebagai bumbu pencuci mulut, sehingga biasanya terlihat dalam bentuk es krim, pasta manis pada roti, dan sebagai penyedap teh susu.

Talas bahkan dapat diterapkan secara lebih tradisional dalam makanan penutup klasik seperti frosting, perasa kue, atau penyedap roti.

Ubi

Rasa manis yang intens dari ubi membuatnya sedikit lebih sulit untuk digunakan dalam hidangan gurih, tetapi ubi membuatnya sempurna untuk penggunaan makanan pencuci mulut.

Ubi cocok sebagai padanan dari coklat atau bahkan krim keju saat berhubungan dengan makanan penutup.

Meskipun rasanya enak dan kuat, terlalu banyak memakan makanan yang dicampurkan dengan ubi akan membuat kamu lebih cepat bosan.

Orang Filipina menggunakan ubi di hampir setiap makanan penutup. Dalam bentuk pasta, biasanya digunakan untuk mengisi bakpao, makanan penutup goreng yang disebut "hopia", atau dalam makanan penutup yang disebut "halaya ube".

Selain itu, juga dapat digunakan sebagai penyedap pada berbagai makanan penutup atau minuman, mirip talas.

https://www.kompas.com/food/read/2020/12/22/211800375/4-perbedaan-talas-dan-ubi-pewarna-makanan-lilac-yang-sedang-jadi-tren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke