Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2023, 14:34 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tempe tak cuma enak disajikan dalam berbagai olahan masakan.

Ternyata, makan tempe punya banyak manfaat untuk tubuh, salah satunya mencegah kanker.

Manfaat tempe itu dijelaskan oleh Guru Besar dari Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Sukrasno pada acara Asian Symposium on Medicinal Plants, Spices, and Other Natural Products (ASOMPS) ke-18, di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, seperti dikutip laman ITB, Senin (23/10/2023).

Dia menjelaskan tempe adalah makanan fermentasi dari kacang kedelai yang mengandung isoflavonoid beserta manfaatnya terhadap kesehatan.

Baca juga: 16 Tanaman Herbal Anti Obesitas dan Diabetes, Info Pakar IPB

Bahan dasar tempe berasal dari jenis kacang kedelai Glycine max hingga Mucuna pruriens. Bahan tersebut lalu difermentasi dengan gembus, produk limbah pembuatan tahu.

"Ternyata kandungan protein tempe lebih tinggi dari daging. Sehingga tempe bisa menjadi alternatif bagi komunitas vegan untuk mengurangi konsumsi daging," kata dia.

Salah satu hal menarik dari tempe adalah kadar isoflavonoid yang ada berupa genistein dan daidzein.

Isoflavonoid adalah senyawa fitoesterogen, yang hadir dalam bentuk glikosida ataupun aglikon. Keduanya memiliki berbagai manfaat untuk tubuh.

Senyawa aglikon dapat diserap tubuh lebih cepat daripada isoflavonoid terglikosilasi. Proses fermentasi tempe dapat meningkatkan konsentrasi aglikon karena aktivitas mikroba.

Dia mengatakan, ada beberapa hal selama proses pembuatan tempe hingga siap makan yang dapat mempengaruhi kadar isoflavonoid pada tempe, salah satunya usia fermentasi.

Pada 30–36 jam fermentasi pertama, tempe masih dikategorikan sebagai muda. Kemudian pada 40–46 jam seterusnya, tempe sudah memasuki tahapan matang.

Sementara di atas 60 jam, tempe sudah dikategorikan sebagai overfermented.

Adapun kadar isoflavonoid paling optimal selama fermentasi didapat ketika fermentasi tempe berusia 61 jam.

Dia mengungkapkan, karena adanya genistein dan daidzein, tempe memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari perlindungan dari penyakit kardiovaskular, mengurangi masalah menopause juga.

"Lalu bisa menginduksi kematian dan menghambat perbanyakan sel kanker," ucap dia.

Baca juga: Dosen UMM: Cacingan Bikin Anak Tidak Cerdas

Tempe juga bisa menjadi antioksidan yang melindungi diri dari senyawa radikal yang dapat memutus untaian DNA, hingga meningkatkan fungsi kognitif.

Selain itu, tempe dapat menjadi jawaban dari permasalahan malnutrisi dan anemia, karena dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan meningkatkan penyerapan Fe2+.

Masalah adanya keracunan tempe yang sempat heboh, hal itu karena senyawa asam bongkrek atau toksin pada mitokondria yang diproduksi oleh Burkholderia gladiola. Dosis letalnya terjadi pada rentang 1-1.5 mg untuk manusia.

Baca juga: Dosen Unnes Ini Lulus S3 dengan IPK 4,00

Akan tetapi, eksistensi senyawa ini ada pada tempe yang difermentasi dengan bahan dasar kelapa. Hal itu yang membuat adanya potensi keracunan karena tempe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com