Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Muda Diminta Pikir Dua Kali kalau Mau Pindah Kewarganegaraan, Ini Alasannya

Kompas.com - 04/08/2023, 09:29 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menurut data Kemenkumham tahun 2022, dalam kurun waktu tiga tahun (2019-2022), ada 3.912 Warga Negara Indonesia (WNI) yang memutuskan pindah menjadi Warga Negara Singapura.

Staf Khusus Peningkatan Pengusaha Nasional Kementerian Investasi/BKPM, M. Pradana Indraputra menyayangkan keputusan 3.912 Warga Negara Indonesia (WNI) untuk pindah kewarganegaraan.

"Hal ini sangat disayangkan sekali," ucap pemuda yang juga merupakan Ketua Business Center ILUNI Universitas Indonesia ini dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Daftar Negara Paling Kompetitif di Dunia 2023, Indonesia Salip Jepang

Pasalnya, Pradana menilai bahwa anak muda Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh dan membangun negeri ini.

Hingga akhir Juli 2023 saja, lanjut dia, roadmap Kementerian Investasi menunjukkan Indonesia masih memiliki potensi investasi sebesar USD 545,3 miliar hingga tahun 2040 untuk mengembangkan hilirisasi di 8 sektor prioritas dengan 21 komoditas, termasuk mineral dan kehutanan.

Hal ini menjadi pengingat bagi para generasi muda Indonesia untuk tidak melupakan bahwa Indonesia diprediksi menjadi negara dengan GDP ke-4 terbesar di dunia.

"Pikir dua kali untuk pindah ke negara lain karena dalam 20 tahun ke depan, Indonesia memiliki prediksi perkembangan yang sangat optimis. Jangan sampai kalian melewatkan kesempatan emas itu," tuturnya.

Bagi segelintir orang, lanjut dia, Indonesia dianggap belum melakukan pengembangan potensi negara Indonesia secara maksimal. Namun menurutnya, itulah kesempatan bagi anak muda membangun negeri.

Baca juga: LPDP dan Imigrasi Lacak Penerima Beasiswa yang Tak Balik ke Indonesia

"Itulah tugas kita sebagai generasi pemimpin masa depan untuk bersama-sama berkontribusi untuk perkembangan negara ini. Yang tidak kalah penting, di era media sosial seperti ini, generasi muda harus hadir menjadi garda terdepan dalam menggaungkan prestasi Indonesia baik dalam tingkat nasional maupun skala global,” tambah Pradana.

Dalam kesempatan terpisah, Staf Khusus termuda Bahlil Lahadalia ini juga memberikan Kuliah Umum tentang optimisme Indonesia Emas 2045 pada gelaran Wisuda Akbar Rumah Gemilang Indonesia Angkatan 26, 27, dan 27 Al-Azhar, Kamis (27/07/2023).

Dana memotivasi para wisudawan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan Indonesia Emas 2045, dengan puncak bonus demografi pada tahun 2030.

“Maka untuk teman-teman (wisudawan) semua, kalau teman-teman punya impian, mulai saja duluan, mulai dari sekarang. Bonus demografi akan menjadi hal yang lewat begitu saja bila kita tidak berstrategi mengoptimalkannya dari sekarang. Itu waktunya kita, generasi muda, untuk tampil terdepan sebagai pemimpin selanjutnya, dalam bidang dan keahlian kita masing-masing. Indonesia kaya, Indonesia berlimpah sumber dayanya, jangan sampai kita tinggalkan dan abaikan Tanah Air kita ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com