Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Presiden Turki Erdogan Kunjungi UGM, Bawa 9 Misi Penting

Kompas.com - 21/12/2022, 08:28 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Putra Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang bernama Necmettin Bilal Erdogan mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (20/12/2022). 

Kedatangan putra Presiden Turki Erdogan ini membawa 'misi' penting di bidang pendidikan tinggi.

Misi ini, adalah saat Bilal Erdogan mengajak UGM menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian.

Selama di UGM, ia didampingi Rektor Kirikkale University Prof. Dr. Erssan Aslan dan Prof. Dr. Fuat Sezgin, dari Research Foundation for the History of Science in Islam.

Kerja sama antara ketiga pihak ini dalam upaya memperkuat hubungan dan mempromosikan pertukaran akademik serta budaya diantara para pihak.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Kedepan, akan ada banyak agenda pendidikan antara UGM dan pihak Turki.

Seperti dari laman UGM, total ada 9 kerjasama yang disebutkan. Seperti yang pertama yakni pertukaran mahasiswa, profesor, dan peneliti, kedua yakni pelaksanaan kolaborasi penelitian, ketiga pelaksanaan kuliah umum, keempat adalah konferensi, lalu seminar, keenam summer course, ketujuh simposium.

Kedelapan pertukaran informasi akademik dan material serta terakhir pertukaran tamu fakultas untuk meningkatkan manfaat dan efisiensi manajemen institusi.

Bilal Erdogan mengatakan, kedatangannya ke UGM ini adalah kunjungan balasan.

“Kunjungan ini sebagai kelanjutan penguatan kerja sama pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi sejak kunjungan Rektor UGM Ova Emilia ke Turki pada bulan Juli 2022 lalu,” ungkap Bilal Erdogan dilansir dari laman UGM.

Bilal Erdogan mengatakan, program pendidikan ke depan seperti beasiswa akan dibuka baik untuk mahasiswa program sarjana maupun pascasarjana seperti S2 atau S3.

Baca juga: Lulusan Cepat Dapat Kerja, 8 Kampus Terbaik Indonesia Versi QS 2022

Ia pun berharap mahasiswa UGM maupun mahasiswa Indonesia lainnya bisa memanfaatkan beasiswa yang ditawarkan untuk melanjutkan studi di Turki.

Sementara Rektor UGM, Prof. Dr. Ova Emilia, menyampaikan Turki dan Indonesia merupakan dua sahabat baik dimana keduanya merupakan negara dengan mayoritas muslim.

Hubungan tersebut bisa ditelusuri kembali ke abad ke-12 saat ulama Turki memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia dan hubungan tersebut masih berlanjut hingga saat ini.

Ova mengatakan dari segi ekonomi dan perdagangan, Indonesia dan Turki adalah anggota G20 dengan hubungan yang cukup kuat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com