Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Talkshow Unesa, Cak Dave Berbagi Pengalaman "Ngonten" Berbahasa Jawa

Kompas.com - 07/11/2022, 11:03 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unesa

KOMPAS.com - Siapa sangka, David Andrew Jephcott atau Dave Jephcott, seorang Youtuber asal Melbourne, Australia, yang akrab disapa Cak Dave ini fasih berbahasa Jawa.

Ternyata, sejak kecil dia tinggal di Surabaya. Maka, tak heran jika selain bisa berbahasa Inggris, Cak Dave juga pandai berbahasa Jawa medok khas Jawa Timur.

Karena punya gaya khas medok itulah dia mulai membangun channel Youtube "Londokampung" hingga bisa memiliki 4,76 juta subscriber.

Pada Talkshow English Week XXVII oleh English Department Student Association (EDSA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat (4/11/2022), Cak Dave diundang untuk menjadi salah satu narasumber.

Baca juga: Dosen Unesa: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan Osteoporosis

Ia memberikan motivasi dan berbagi pengalamannya dalam membangun channel "Londokampung" di hadapan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).

Cak Dave menceritakan bahwa dirinya punya gaya khas berbahasa Jawa medok yang selalu mengundang tawa. Hal itulah yang mendorong dirinya untuk terus ngonten di Youtube sampai sekarang.

"Upload video pertama di Youtube waktu itu karena ajakan teman. Teman saya bilang, coba kamu Dave, nyanyi pakai bahasa Jawa pasti banyak yang nonton. Jarang lho bule bisa nyanyi pakai bahasa Jawa," ujarnya, dikutip dari laman Unesa.

Ia kemudian mengunggah video pertamanya lagu "Diobok-obok airnya diobok-obok" versi Jawa enam tahun lalu. Sejak itulah, dia akhirnya mengisi channel dengan kemasan bahasa Jawa sebagai ciri khasnya.

Tak hanya itu, ia juga membagikan konten-konten yang menghibur seperti bernyanyi, aktivitas sehari-hari hingga prank di berbagai kota bahkan di negara lain.

Baca juga: Dosen Sejarah Unesa: Ini Akar Persoalan Sepak Bola Indonesia

Kunci dalam membangun channel adalah ketertarikan atau passion dan keunikan atau ciri khas dari karya sehingga berbeda dari yang lain.

Cak Dave mengatakan bahwa acara English Week EDSA ini sangat seru dan penting diikuti mahasiswa. Pengalaman perlu diperbanyak lewat kegiatan seperti itu.

Dia berharap teman-teman mahasiswa bisa mencintai dan mempelajari bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

"Aku ae sing bule isok rek, mosok awakmu sing asli wong Jowo ora isok boso Jowo kromoan (Aku yang bule ini saja bisa, masa kalian yang asli Jawa enggak bisa bahasa Jawa halus," ucapnya memotivasi mahasiswa Unesa.

Tak hanya Cak Dave, Unesa juga menghadirkan Lintang Novitasari, mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris angkatan 2019 yang pernah belajar satu semester di Nagoya University, Jepang.

Lintang berbagi pengalaman selama di Jepang serta bekal-bekal yang dia bawa dari sana. Baginya, tidak ada salahnya belajar budaya orang lain untuk mengambil nilai-nilainya.

Menurut dia, bukan untuk melupakan budaya asli, tetapi justru untuk memperkokoh budaya kita sendiri.

Baca juga: Mahasiswa Unesa Ungkap Pengalaman Magang di Thailand

"Apa yang saya pelajari, di sana warganya disiplin banget dan kotanya bersih. Ini dijadikan kebiasaan sejak kecil," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com