Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UNY: Ini Penyebab dan Dampak Pernikahan Dini

Kompas.com - 02/08/2022, 08:54 WIB
Albertus Adit

Penulis

Selain itu ada anggapan di beberapa wilayah Indonesia yang merasa malu bila anak perempuannya yang sudah berumur 18 tahun belum menikah, karena mereka akan dijuluki ‘perawan kasep’.

Dikatakan Das bahwa orangtua yang beranggapan seperti itu tidak memahami pengetahuan tentang dampak pernikahan dini ditinjau dari psikologis dan biologis.

Kesetaraan gender yang berarti tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dalam berbagai bidang, tidak diketahui oleh mereka, sehingga hanya satu jalan yang ditempuh, yaitu menikahkan mereka dalam usia yang masih relatif dini.

Dampak pernikahan dini

Untuk itulah ia mengajak warga setempat untuk mencegah pernikahan dini karena membawa dampak dari aspek sosial, psikologis, dan biologis.

Menikah pada usia dini memberikan beban sosial bagi si anak, tekanan psikologis jika anak tidak mampu beradaptasi dengan kehidupan yang dijalaninya.

Dan secara biologis sebenarnya organ reproduksi si ibu belum cukup siap untuk menerima kehadiran seorang anak di dalam rahimnya.

Pengalaman, kedewasaan, kematangan berpikir sangat diperlukan bila seseorang ingin menikah dini.

Jiwa mandiri yang belum terbentuk, kekanak-kanakan, rasa tanggung jawab yang kurang, dan kurangnya pengalaman merupakan beberapa penyebab tidak berhasilnya mereka membina rumahtangga di usia dini.

Baca juga: Pie Mocaf Buatan Mahasiswa UNY Ini Aman bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Memang ada yang menikah dini dan membawa keluarga samawa, namun jumlahnya tidak banyak.

"Oleh karena itu menikah pada usia yang telah matang secara fisik dan psikis sangat disarankan," tegas Das Salirawati yang punya pengalaman menjadi Kepala Pusat Studi Wanita dan Gender LPPM UNY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com