Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya Beri Tips Cegah Microsleep Selama Perjalanan Mudik

Kompas.com - 27/04/2022, 17:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah tertunda 2 tahun, akhirnya pemerintah mengizinkan lebaran tahun ini masyarakat bisa mudik.

Tradisi mudik saat lebaran, sudah menjadi tradisi turun temurun untuk bertemu keluarga di kampung halaman.

Berbagai jenis kendaraan digunakan untuk mempermudah perjalanan mudik kita, mulai dari transportasi umum dan kendaraan pribadi namun yang perlu diperhatikan saat mengemudi, selain kondisi kendaraan juga kondisi tubuh yang harus prima.

Dosen disaster dan emergency Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Agung Wijaya menjelaskan bahwa masyarakat penting untuk mengenali gangguan pada saat berkendara salah satunya yang sering terjadi adalah Microsleep.

Baca juga: Lewat Bisnis Ini, Lulusan SMK Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan

Microsleep merupakan kondisi kelelahan luar biasa pada tubuh yang mengakibatkan tertidur secara singkat dan tiba-tiba dalam waktu sekian detik.

Kondisi seperti ini dapat berulang meskipun sudah melakukan istirahat beberapa menit. Hal ini berbeda dengan kondisi tidur pada umumnya.

“Microsleep memiliki tanda salah satunya pandangan terlihat kosong saat mengemudi di area yang lengan atau jalan tol , cukup lambat dalam merespon informasi atau komunikasi dengan sekitar, tidak mengingat informasi dan tindakan beberapa menit terakhir, hypnic jerk kondisi tubuh tersentak secara tiba-tiba,” jelas Agung, dilansir dari laman UM Surabaya.

Tanda-tanda lainnya perih pada mata, kemudi yang tidak stabil dan kendaraan berjalan zig-zag atau condong ke satu arah dengan pelan, lambat dalam bereaksi.

Lalu kesulitan mengingat dan mengemudi dengan kecepatan yang berubah-ubah. Saat mengalami microsleep kondisi tidur yang dialami tidak hanya dalam kondisi mata terpejam, tetapi bisa juga terjadi dengan kondisi mata terbuka.

Baca juga: Pakar UM Surabaya: Cara Membayar Utang Puasa yang Sudah Lama

Menurut Agung kondisi microsleep dapat di cegah dengan cara pola tidur yang baik dan asupan nutrisi yang baik pula.

Jangan berkendara dengan kondisi yang lelah ataupun sakit karena juga menyebabkan kondisi berbahaya saat menyetir. 

Riset telah membuktikan dengan istirahat dan tidur sejenak 10 menit atau lebih, dapat mengurangi risiko kecelakaan yang di akibatkan oleh kelelahan.

“Langkah lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan istirahat setiap 3 sampai maksimal 4jam saat mengemudi. Jika merujuk pada Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan pada pasal 90 ayat (3) bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam setelah berkendara selama empat jam berturut – turut,”imbuhnya lagi.

Saat mengalami microsleep saat mengemudi, segera menuju ke rest area atau tempat istirahat.

Baca juga: Daftar SBMPTMu 2022, Intip 15 Kampus Muhammadiyah Terbaik Versi UniRank

Lakukan istirahat 20-30 menit, dengan melakukan stretching atau peregangan agar otot-otot yang kaku dapat rileks dan mempelancar aliran darah atau oksigen ke seluruh tubuh sehingga kondisi tubuh menjadi lebih segar.

“Apabila merasa sangat lelah dan mengantuk lakukan tidur 1 – 2 jam agar tubuh beristirahat penuh. Hindari juga makan - makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan juga gula. Berkendaralah dengan kondisi yang prima, sehingga tujuan mudik sebenarnya bisa tercapai,”tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com