Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Rizki Pernah Korban Bullying, Kini Lulusan UNY dengan IPK 3,96

Kompas.com - 27/02/2022, 20:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rizki Octavianto menjadi lulusan terbaik jenjang S1 di UNY dengan hasil IPK 3,96. Hasil itu membuat dirinya memperoleh predikat cumlaude.

Dengan raihan itu, membuat sang ibu, Jariyah menitikkan air mata.

Baca juga: 8 Jurusan Langka S1 di Indonesia yang Prospek Kerjanya Tinggi

Itu karena, tidak sia-sia perjuangan yang dijalankan ibunya dalam membiayai pendidikan Rizki, meski menjadi buruh catering di Melikan Bantul.

Rizki yang akrab dipanggil Iik kuliah di Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dan mendapat beasiswa Bidikmisi.

Perjuangan Iik untuk dapat mencapai prestasi gemilang ini juga tidak mudah.

Ayahnya, Sumardiyono sudah meninggal sejak Iik berusia 6 tahun.

Alhasil sejak kecil, dia sudah terbiasa untuk bekerja keras dan berusaha berprestasi.

"Ibu selalu berpesan bahwa suatu saat saya harus menjadi orang yang sukses, dan untuk sukses harus menempuh pendidikan yang setinggi tingginya dan mencari pengalaman sebanyak mungkin," kata Iik melansir laman UNY, Minggu (27/2/2022).

Perjuangan memang tidak mulus, kondisi ekonomi keluarga terkadang menghalangi.

Namun ibunya selalu menanamkan setiap ada niat pasti ada jalan.

Baca juga: BUMN Asabri Buka 14 Posisi Lowongan Kerja bagi Lulusan D4-S1

Doa Jariyah terkabul, sejak SD Iik sekolah dengan gratis berkat beasiswa dari Hoshizora Foundation dan beasiswa dari Qatar Charity sejak SD hingga SMA.

Pria kelahiran Bantul 1999 ini juga tidak mudah dalam menyelesaikan jenjang SMA.

Kondisi perekonomian yang sedang kurang baik saat Iik tamat SMP, membuatnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Kabupaten Gunungkidul dengan biaya saudara dari almarhum ayah dan tinggal di rumah si-mbah, sedangkan ibunya tetap tinggal di Bantul.

Iik melanjutkan di SMAN 1 Wonosari dari tahun 2015 hingga 2018.

Saudara almarhum ayahnya hanya membiayai SPP sampai kelas XI.

Adapun untuk uang saku, beli buku, dan kuota internet serta SPP kelas XII, Iik mendapatkan dari ibunya yang bekerja sebagai buruh catering selama 3 tahun.

Selama sekolah di SMAN 1 Wonosari, Iik pulang pergi ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 1,25 km dengan medan yang naik turun.

Prestasi selama SMA dan kuliah di UNY

Di SMA, Iik berhasil menjadi siswa yang berprestasi.

Dia menekuni bidang OSN Ekonomi Akuntansi dan setiap semester pasti mendapat 3 besar ranking paralel, hingga saat lulus mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik jurusan IPS.

Semasa SMA, Iik mendapatkan lingkungan pertemanan dan lingkungan sekolah yang sangat mendukungnya.

Baca juga: BUMN Virama Karya Buka Lowongan Kerja Lulusan S1, Ayo Daftar

Namun, saat di lingkungan keluarga tempat tinggalnya, dia pernah mengalami verbal bullying.

Meski demikian, dia menjawabnya dengan raihan sejumlah prestasi selama duduk di bangku SMA.

Tak ayal tekanan mental verbal bullying ini membuatnya nyaris drop out saat kelas XII.

Namun, berkat dorongan gurunya bernama Endah Harminingtyas yang selalu mendampingi dengan dukungan maksimal, dia batal drop out bahkan dapat meraih beasiswa bidikmisi sebagai bekal studi lanjut.

Setelah lulus SMA, Iik diterima di UNY melalui jalur SNMPTN. Semasa kuliah Iik memanfaatkan waktu dengan baik untuk menyeimbangkan sisi akademik dan nonakademik.

Di sisi akademik, Iik setiap semesternya selalu mendapatkan IP minimal 3,8.

Di sisi non-akademik, Iik aktif di UKMF Penelitian KRISTAL FE UNY, sering mengikuti dan mendapatkan juara perlombaan karya tulis ilmiah, hingga pada tahun 2021 berhasil menjadi mahasiswa berprestasi utama FE UNY.

Baca juga: ITB Buka Jalur SNMPTN Peminatan 2022 pada 18 Prodi

Karena sudah mendapatkan bidikmisi, dia bertekad untuk semangat kuliahnya dan menggapai berprestasi.

Selama kuliah Iik selalu memperhatikan penjelasan dosen, aktif dalam diksusi kelas, dan ketika kuliah online selalu berusaha untuk aktif dan open camera.

"Hal ini saya lakukan, agar saya benar-benar dapat ilmu yg berkah dan bermanfaat mulai dari hal-hal kecil yakni menghormati dosen yang sedang mengajar," jelas dia.

Selain kuliah, Iik juga memanfaatkan masa mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan ikut lomba karya ilmiah.

Terhitung, sudah 20 lebih kejuaraan yang didapat dan berhasil menjadi Mapres Utama FE UNY.

Tentunya meraih kejuaraan karya tulis ilmiah sampai jadi mapres bukan hal yang mulus, banyak rintangan dan hambatan.

Baca juga: Pertamina Gas Negara Buka 75 Formasi Lowongan Kerja Lulusan D3-S1

"Saya berharap agar kedepannya bisa segera mewujudkan doa ibu saya, yakni agar saya bisa lanjut S2 dengan beasiswa dan bisa menjadi dosen di masa yang akan datang," tukas Iik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com