Diikuti Ribuan Peserta, SMP Labschool Gelar PSB Jujur dan Bertanggung Jawab

KOMPAS.com - Setelah pekan lalu SMA Labschool sukses menggelar Penerimaan Siswa Baru (PSB), kini giliran SMP Labschool melaksanakan PSB pada Minggu, 13 Februari 2022, yang digelar secara daring sebagai antisipasi penyebaran varian Omicron Covid-19.

Peserta PSB SMP Labschool berasal dari penjuru SD/MI sederajat dari wilayah Jabodetabek dan daerah lain yang berjuang untuk merebutkan kursi dengan jumlah terbatas.

Sebelum tes seleksi bersama ini telah dilakukan penerimaan siswa baru melalui Jalur Prestasi yang disebut dengan PPSBB (Program Penjaringan Siswa Baru Berprestasi).

Pada jalur PPSBB persentase siswa diterima maksimal 40 persen dari daya tampung. Dengan demikian, untuk tes seleksi ini tinggal tersisa sekitar 60 persen kursi yang diperebutkan.

PSB SMP Labschool tahun ini diikuti 1.418 peserta dari 1.479 pendaftar atau 96 persen dari total calon siswa yang mendaftar.

Tes seleksi daring ini merupakan kali kedua setelah tahun lalu juga dilaksanakan secara daring. Suasana pandemi tidak memungkinkan adanya pertemuan secara bersama dalam jumlah besar sehingga SMP Labschool kembali memutuskan menyelenggarakan PSB daring.

Tes PSB SMP Labschool terdiri atas empat bidang tes meliputi; Kemampuan Kuantitatif, Pemahaman Membaca, Kemampuan Verbal dan Kemampuan Akademik dan Survei Karakter.

Sedangkan tes sendiri berlangsung mulai pukul 09.00 wib sampai pukul 11.11 wib (131 menit) dengan mengerjakan 78 soal Tes Potensi skolastik dan Tes Potensi Akademik serta 20 survei karakter.

PSB yang jujur dan bertanggung jawab

Dalam pembukaan pelaksanaan tes, Rektor Universitas Negeri Jakarta Prof. Komarudin memberikan apresiasi kepada panitia dan pengawas PSB SMP Labschool yang telah melayani peserta secara maksimal di hari libur keluarga.

Baca juga: SE Mendikbud: 2 Ketentuan Penerimaan Siswa Baru Masa Pandemi Covid-19

Dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com (13/2/2022), Rektor UNJ berharap keunggulan dalam tes daring harus dikedepankan dengan didukung kecanggihan IT.

Prof.  juga berharap soal tes selalu diperbaiki sehingga menjadi tes standar yang dapat mengukur secara tepat kesiapan siswa dalam belajar.