Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Ingin Blended Learning Berjalan Optimal? Ini 3 Tipsnya

Kompas.com - 14/12/2021, 08:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Begitu juga dengan siswa yang hadir di kelas, ajak mereka berpikir kritis dalam pembelajaran. Mulai dari mengalami, berinteraksi, komunikasi dan refleksi.

Gunakan perangkat sesuai dengan kondisi siswa

Selanjutnya untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan blended learning, guru perlu menanyakan kepada siswa perangkat apa yang mudah digunakan.

Bila perlu guru melakukan jajak pendapat terlebih dahulu dengan paguyuban orangtua kelas apakah menggunakan Zoom, Google Meet, ataupun perangkat lainnya.

Selain aplikasi di atas, WhatsApp tentu saja menjadi alat komunikasi pertama yang dapat digunakan untuk berbagi informasi.

Jangan lupa, pastikan juga agar jaringan internet siswa stabil. Hal ini perlu diketahui guru agar siswa nyaman mengikuti blended learning.

Diharapkan dengan melakukan persiapan yang baik, siswa dapat terbantu saat menghadapi pembelajaran yang sedikit berbeda dari sebelumnya.

Guru juga tentu disarankan agar lebih aktif memberikan feedback dan informasi secara terus menerus kepada orangtua dalam pengenalan metode blended learning ini.

Baca juga: Akademisi ITB Soroti Tantangan Blended Learning Saat Pandemi Covid-19

Pahami konsep sinkron dan asinkron

Sistem pembelajaran blended learning yang saat ini sedang tren saat ini adalah sinkron dan asinkron.

Menurut Uwes Anis Chaeruman yang dikutip dari sevima.com, pembelajaran bisa dibedakan menjadi beberapa kuadran pembelajaran.

Nah, kuadran pembelajaran tersebut merupakan perluasan dari komunikasi daring sinkron dan asinkron.

Komunikasi sinkron adalah komunikasi pembelajaran yang dilakukan dengan sistem komunikasi real time.

Guru dapat menyampaikan materi di dalam kelas secara langsung kepada para siswanya.
Dengan demikian, meskipun dilakukan secara online, guru masih tetap bisa melakukan pembelajaran secara virtual melalui media kelas online.

Sedangkan komunikasi asinkron adalah komunikasi pembelajaran yang dilakukan dengan tidak serempak.

Artinya, guru memberikan materi yang bisa dijadikan rujukan siswanya. Materi tersebut bisa dipelajari ulang oleh mereka baik berupa file PPT, PDF, maupun video.

Jadi mudahnya, sinkron itu adalah guru dan siswa serempak berjumpa. Sedangkan Asinkron guru dan siswa tidak harus serempak berjumpa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com