Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2021, 08:26 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Masuk ke kampus dan bisa kuliah di kelas tentu menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa. Apalagi bagi mahasiswa baru yang belum pernah masuk ke kampusnya karena pandemi Covid-19.

Seperti diungkapkan mahasiswi Universitas Jember (Unej) ini. Maratun Hasanah mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini akhirnya bisa kuliah luring di kampus.

Mahasiswi tersebut masuk Unej sejak 2020. Namun karena pandemi sehingga harus mengikuti kuliah daring. Tetapi, kini dia seang bisa kuliah di kampus dan bertemu dengan teman seangkatannya.

Baca juga: Mahasiswa IPB Racik Jamu Herbal untuk Ayam Broiler

Sejak kampus memberikan pengumuman akan membuka kuliah luring, dia langsung menyiapkan seluruh persyaratan yang telah disyaratkan. Termasuk mencari fasilitas kesehatan yang menggelar vaksinasi Covid-19.

"Alhamdulillah setelah melakukan isolasi mandiri di Jember saya bisa merasakan kuliah yang sesungguhnya bersama teman-teman walaupun masih terbatas," ujar Mara seperti dikutip dari laman resmi Unej, Jumat (22/10/2021).

Tentunya, dia merasakan suatu hal yang berbeda saat mengikuti perkuliahan tatap muka. Menurutnya, dalam kuliah tatap muka Mara lebih mudah dalam menerima dan memahami penjelasan dari dosen yang mengajar.

"Interaksi antara dosen dan mahasiswa juga lebih mudah. Kalau kuliah online terkadang dosennya agak bingung mau menjelaskan secara detail," ungkapnya.

"Sehingga saya agak sulit untuk memahami materi yang disampaikan," imbuh Mara.

Mata mengatakan bahwa dirinya sempat khawatir akan tertular Covid-19 saat mengikuti perkuliahan tatap muka. Oleh karena itu dirinya bersama teman satu angkatan sepakat untuk tertib dalam mematuhi protokol kesehatan yang disaratkan.

"Jujur ada sedikit rasa khawatir tertular. Tetapi saya harus mengejar prestasi saya. Saya khawatir jika kuliah online terus-menerus prestasi saya jauh di bawah teman-teman yang lain karena kesulitan di dalam menerima dan memahami materi," jalas Mara.

Seperti hutan karena rimbun dan hijau

Tak hanya Mara, mahasiswi Unej lain Shinta Khurin’ien mengaku sempat terkejut saat pertama kali menginjakkan kaki di Universitas Jember.

Shinta mengira kampus tempatnya menempuh pendidikan tinggi ini terlalu besar. Namun sesampainya di Univeritas Jember Shinta bersama orang tuanya mengaku senang dengan suasana Universitas Jember yang luas dan rimbun.

"Serasa di hutan. Tempatnya sangat luas dan hijau. Setelah melihat suasana kampus dan di sekitar kampus orang tua saya tidak khawatir lagi walaupun harus jauh dari mereka," tutur gadis asal Sidoarjo.

Kini, Mara dan Shinta memilih untuk tinggal di Pondok Pesantren Al Husna yang berlokasi tidak jauh dari Universitas Jember.

Keputusan mereka berdua tinggal di Pesantren untuk mendapatkan lingkungan yang dapat menambah pengetahuannya terhadap pemahaman agama.

Dan ternyata, kedua orang tua mereka mendukung untuk tinggal di pesantren. Sebab, menurut mereka pergaulan di lingkungan pesantren lebih terjaga.

Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Tempurung Kelapa Jadi Baterai Mobil Listrik

"Jadi orang tua saya tidak khawatir lagi karena saya tinggal di lingkungan yang baik," pungkas Shinta.

Universitas Jember sendiri menggelar perkuliahan tatap muka terbatas sejak 11 Oktober 2021 lalu. Keputusan ini sesuai dengan arahan Mendikbud Ristek.

Meski demikian, untuk kali ini hanya mahasiswa Universitas Jember angkatan 2020 saja yang dapat mengikuti perkuliahan tatap muka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com