Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSND Undip: Yuk Jaga Kesehatan Gigi dari Sekarang

Kompas.com - 29/08/2021, 07:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya kesehatan tubuh, kini masyarakat juga mulai peduli pada kesehatan gigi. Tetapi, bukan lagi bagaimana mengatasi lubang gigi atau keluhan lainnya namun sudah masuk dalam masalah estetika atau kecantikan gigi.

Misalnya saja penggunaan kawat gigi dan gigi tiruan. Gigi tiruan merupakan alat bantu untuk menggantikan gigi yang hilang dan jaringan gusi di sekelilingnya.

Di samping itu, penggunaan gigi tiruan dapat mengatasi keluhan yang muncul akibat gigi hilang, seperti gangguan makan dan berbicara, serta menurunnya rasa percaya diri.

Baca juga: 5 Tips Kelola Keuangan Mahasiswa dari Akademisi UII

Menurut drg. Bintoro Kardinoto, Dokter Gigi Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Universitas Diponegoro (Undip), ada sebagian anak muda yang menggunakan kawat gigi tetapi bukan pada tempatnya.

"Akhir-akhir ini banyak sekali anak muda yang menggunakan kawat gigi, terlalu dipaksakan tetapi bukan pada tempatnya," ujarnya seperti dikutip dari laman Undip, Sabtu (28/8/2021).

Dijelaskan, kawat gigi bisa mengoreksi kelainan-kelainan yang awalnya hanya tampak secara garis micro saja, tetapi harus memenuhi kaidah indikasi.

Tetapi dilemanya sekarang, anak-anak muda salah tempat untuk memasang kawat gigi, tidak ke dokter gigi malah di tempat yang tidak semestinya.

"Fungsi kawat gigi diantaranya adalah untuk merapikan gigi dan mengkoreksi. Gigi itu jumlahnya banyak dan harus harmonis susunannya, oklusinya pun mesti harmonis," terangnya.

Keharmonisan itu dapat menjaga kesehatan dalam tubuh. Jika oklusi bagus otomatis pengunyahan semakin bagus, pencernaan menjadi semakin optimal.

Terkait pembedahan jika ada kelainan pada gigi, menurut drg. Bintoro pembedahan itu ada standarnya, artinya tidak langsung tiba-tiba dibedah.

Baca juga: 6 Tips Memilih Jajanan Sehat dari Ahli Gizi RSA UGM

Dilihat dari awal ada indikasi tertentu, misalnya tulangnya terlalu maju, baru kemudian dilakukan perawatan ortodonti atau kawat gigi.

Jika ia tidak maksimal, treatmen selanjutnya yaitu perawatan dengan pembedahan. Jadi tidak semata-mata misal rahangnya maju lantas dilakukan pembedahan tetapi ada kriteria dan prosedurnya.

Sedangkan pembersihan gigi secara baik adalah dengan cara menyikat gigi minimal dua kali sehari dan jangan terbalik.

Seperti ini urutannya:

1. Bangun pagi, habis sarapan baru gosok gigi.

2. Sebelum tidur jangan lupa menggosok gigi.

Sikat gigi yang bagus adalah yang bisa menyikat hingga sela-sela, berarti kecil kepalanya dan bulunya lentur atau halus, otomatis bisa menjangkau sampai ke belakang.

"Jadi disarankan untuk menggunakan sikat gigi yang kecil dan jangan terlalu lebar atau besar," tuturnya.

Menurut dia, pandemi ini jangan menjadi alasan untuk tidak menjaga kesehatan gigi dan mulut, karena kesehatan gigi dan mulut itu penting untuk kesehatan bersama dan diri sendiri.

Semakin gigi bagus, semakin gigi dirawat, kualitas hidup akan semakin bertambah. Dan di masa mendatang akan lebih tampil estetik.

Baca juga: RSA UGM: Ini Panduan Lengkap Isolasi Mandiri Pasien Covid

"Jadi masa muda kita rawat, masa tua pun gigi kita akan menampilkan estetik yang bagus. Kalau kita tidak rawat dari sekarang, masa depannya nanti kita tidak akan tahu," pesannya.

"Jadi kita harus rajin merawat mulai saat ini, jagalah kesehatan gigi dan mulut dari sekarang agar masa depannya tidak menyesal," tandas drg. Bintoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com