KOMPAS.com - Tak hanya fasih dalam bertutur kata, tetapi seorang staf hubungan masyarakat (humas) atau public relations (PR) juga harus pandai melakukan hal-hal ini.
Terlebih bagi staf humas lembaga publik harus memahami cara memanajemen isu dan krisis. Ini sangat penting sekali dalam menjalankan profesinya.
Tentu hal itu untuk menjaga kredibilitas lembaga melalui kepercayaan publik.
Hal ini terungkap dalam webinar bertajuk Manajemen Isu dan Krisis Pelayanan Publik yang diselenggarakan Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas) UPN Veteran Yogyakarta (UPN Jogja), Sabtu (14/11/2020).
Kegiatan yang digelar melalui aplikasi Zoom ini menghadirkan narasumber:
Baca juga: Prodi Humas UPN Jogja Adakan Seminar, Bakal Bahas Ini
Dalam webinar itu dibahas mengenai peran humas lembaga pelayanan publik dalam memaksimalkan perannya dalam mengatasi terpaan isu-isu negatif.
Pemanfaatan media dan menjalin relasi yang baik dengan media menjadi salah satu kunci yang bisa dilakukan seorang PR dalam kondisi semacam itu.
"Kita manfaatkan apa yang kita miliki. Seperti media mainstream dan media sosial," ujar Chessario.
"Salah satu yang penting yakni pers rilis. Karenanya seorang PR wajib bisa membuat pers rilis yang baik dan benar," imbuh Chessario dari pengalamannya.
Tak hanya itu, pemanfaatan media sosial juga menjadi sesuatu yang memiliki dampak besar terhadap citra dan kredibilitas lembaga di era digital seperti sekarang.
Oleh karena itu, adaptasi perlu dilakukan untuk menyesuaikan konten dengan selera publik.
"Ini tantangan bagi kami. Dahulu banyak orang malas mengikuti akun (lembaga) pemerintah karena kontennya monoton," kata alumni Jurusan Ilmu Komunikasi UPN Jogja ini.
Karenanya, demi sedikit dia mulai mengubah konten seperti yang diinginkan publik. Ternyata, semua berjalan cukup efektif.
Sedangkan dalam hubungannya dengan media, seorang PR tidak boleh menganggap wartawan sebagai musuh. Pernyataan yang didasarkan pada data yang akurat menjadi hal penting untuk disampaikan kepada publik melalui media.
Seperti diungkapkan Febri Diansyah, berdasarkan pengalamannya menjadi juru bicara KPK, menutup diri dari wartawan bukanlah hal yang baik.