Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sosok Rafa Kusuma, Dalang Cilik "Down Syndrome" Asal Yogyakarta

KOMPAS.com - Rafa Kusuma Atma Wibowo mengalami down syndrome atau kelainan genetik sejak lahir. Namun, ia memiliki keterampilan yang luar biasa dan dikenal sebagai dalang cilik (kecil).

Rafa adalah siswa SMP kelas VIII Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Pembina Yogyakarta. Baru-baru ini ia tampil menjadi dalang pada acara perayaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2023 oleh Dinsos DIY, Selasa (12/12/2023).

Tangannya yang mungil terlihat begitu lihai memainkan wayang persis seperti dalang pada umumnya.

Rafa memainkan lakon atau kisah Durno Gugur untuk menghibur masyarakat yang hadir siang itu.

Lakon ini kerap dibawakan almarhum Ki Enthus Susmono, dalang ternama di Indonesia.

Ketika suluk pembuka pakeliran wayang dibuka, Rafa mulai berjalan santun menuju panggung pagelaran. Setelah beberapa ritual khusus, Ia mulai mengambil wayang gunungan sebagai pembuka pertunjukan.

Penonton yang menyaksikan adegan itu pun bertepuk tangan dan merasa kagum dengan siswa down syndrome yang berbakat ini.

Pertunjukan semakin meriah ketika Rafa mulai memperagakan adegan perang melalui lakon yang dimainkan siswa asal Dusun Babadan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, ini.

Meski yang dimainkan Rafa ini hanyalah cuplikan dari kisah Durna Gugur, aksinya ini patut diapresiasi tinggi.

Dengan keterbatasannya, Rafa tetap percaya diri dan berusaha menjiwai saat ia pentas di hadapan ratusan penonton yang hadir.

Momen Rafa memainkan wayang kulit ini terekam jelas di benak ayahnya bernama Ludy Bimasena.

"Jadi itu sebenarnya hanya cuplikan mengambil lakon Durna Gugur oleh Ki Enthus Susmoni. Karena anak down syndrome itu kesulitan dalam berbicara. Meski katanya anak down syndrome susah dididik, tetapi dia peniru yang hebat," kata Ludy Bimasena saat diwawancara. 

Meski perkembangan intelektualnya terhambat, Ludy mengatakan, Rafa lebih cepat menirukan gaya dalang profesional persis seperti aslinya.

"Jadi insya Allah gerakan (sabetan) persis dalang aslinya," terang dia.

Sejak kecil terbiasa lihat wayang

Semula Ludy merasa hampir mustahil seorang anak down syndrome memiliki keterampilan, khususnya seni pewayangan.

Namun, berkat kebiasaannya mendengarkan pentas wayang mulai sebelum Rafa lahir hingga sekarang, membuat ia sedikit mengarahkan anaknya berlatih mendalang.

"Sejak Rafa dalam kandungan, saya sering dengarkan dalang. Dulu sempat kami kenalkan seni jathilan, tetapi saya ketemu wayang," ujarnya.

Ludy juga sering membelikan VCD berisikan video pentas Ki Anom Suroto.

Dari situlah Rafa mulai mendalami seni wayang, mulai dari cara melakukan sabetan hingga berusaha melantunkan suluk hingga dialog pewayangan.

Saat pentas dialog wayang yang diperagakan Rafa memang dibantu dengan pengisi suara.

Namun, Rafa sang dalang down syndrome tetap berusaha mengeluarkan dialog, bahkan sampai harus berteriak lantang.

"Waktu usia tiga atau empat tahun itu saya belikan Rafa CD Ki Anom Suroto, karena dia peniru yang hebat, jadi gerakannya persis kayak dalang. Ya, selama ini belajarnya dari video," ujarnya.

Penampilan Rafa kali ini adalah yang perdana baginya. "Saya harapannya dia punya keterampilan dan inilah pentas pertama Rafa. Terima kasih Bu Kadinsos DIY sudah fasilitasi," ujarnya.

Ludy menuturkan, hampir setiap hari Rafa berlatih gerakan wayang.

Sebagai orangtua yang mendukung anaknya berkembang, Ludy sampai harus membikinkan kain geber dan beberapa perangkat pentas wayang untuk tempat latihan Rafa.

Menurut Ludy, dengan cara mengenalkan wayang kepada anaknya yang mengalami down syndrome, harapannya juga melatih motorik kasar pada anaknya melalui gerak dan pendengaran.

"Selain mengajarkan anak cinta budaya Jawa, ini juga menjadi stimulan atau terapi. Tadi kan dia sempat teriak Bharatayudha. Sebetulnya dia stimulan juga terapi motorik kasar tangan dan pendengaran harapannya ada nilai terapi," tutur Ludy.

Selain berkesenian wayang, Ludy juga mengajarkan anaknya seni bela diri sejak 2015. Harapannya sama, yakni dapat menjadi media untuk melatih motorik kasar pada Rafa.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/12/14/090000671/sosok-rafa-kusuma-dalang-cilik-down-syndrome-asal-yogyakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke