Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lakukan 3 Program Prioritas Tahun 2023, Badan Bahasa Klaim Capaian Signifikan

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), mengeklaim sejumlah capaian signifikan melalui pelaksanaan tiga program prioritas dalam tahun 2023.

Tiga program prioritas yang dimaksud yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Program-program tersebut diampu oleh empat satuan kerja pusat, yakni Sekretariat Badan Bahasa, Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa dan 30 unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Badan Bahasa yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia.

Ketiga program prioritas tersebut dilaksanakan dengan nilai dasar pelaksanaan program, yakni fokus, berkelanjutan, dan kolaborasi.

“Kami menggulirkan tiga prinsip kerja, yaitu harus fokus, berkelanjutan, dan dikerjasamakan, atau berkolaborasi. Ketika memberikan pelayanan harus dikerjakan dengan cepat, enggak pakai lama untuk merespons kebutuhan yang muncul di masyarakat,” ujar Kepala Badan Bahasa E Aminudin Aziz dalam taklimat media bertajuk “Capaian Badan Bahasa 2023 dan Kata Tahun Ini”, Jumat (8/12/2023) di Jakarta.

Untuk program pertama, yaitu Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, Badan Bahasa menyatakan telah melaksanakan peningkatan literasi generasi muda yang berjumlah 14.829 orang (745 di DKI Jakarta dan 14.084 di provinsi lainnya) pada tahun 2023 di 34 provinsi.

Kegiatan di Provinsi DKI Jakarta ditangani oleh Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, sedangkan kegiatan di 33 provinsi ditangani oleh UPT/balai dan kantor bahasa.

Upaya bimbingan teknis pemberdayaan komunitas literasi dilakukan terhadap 923 komunitas (100 di DKI Jakarta dan 823 di 33 provinsi lainnya) dengan lokus pada tahun 2023 di 34 provinsi.

Selain itu, target bahan penguatan literasi tahun 2023 yang berjumlah 100 bahan telah tercapai dengan perincian 80 buku cerita hasil sayembara serta 20 komik.

Adapun Indeks Kemahiran Berbahasa Indonesia Tahun 2023 sebesar 88,07 persen, mengalami kenaikan dari data tahun sebelumnya, yakni 81,02 persen.

Mengenai Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), tim Badan Bahasa telah melayani 252.110 peserta uji dari Januari-November 2023. Pada tahun ini tim UKBI telah menyusun 700 butir soal UKBI Adaptif Merdeka.

Sementara itu, pelayanan ahli bahasa dan pembinaan lembaga dalam Pengutamaan Bahasa Negara di lingkungan Badan Bahasa tercatat pada tahun ini sejumlah 650 layanan dengan 138 pelayanan ahli bahasa melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra serta 512 melalui balai/kantor bahasa.

Selain itu, terdata sejumlah 1.536 lembaga binaan Badan Bahasa dalam Pengutamaan Bahasa Negara.

Sebagai salah satu produk Badan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), khususnya KBBI Daring, pada tahun 2023 ini telah menembus 200 juta pencarian. Tepatnya pada 11 Maret 2023 pukul 10.20 WIB, jumlah pencarian pada laman KBBI Daring di kbbi.kemdikbud.go.id menyentuh angka 200 juta.

“Hal itu semua terkait dengan penyediaan fasilitas ketika orang ingin meningkatkan kompetensi literasinya. Perangkat-perangkat itu dikembangkan dalam hal misalnya perkamusan, yang pada tahun 2023 ini telah menembus 200 juta pencarian,” kata Aminudin.

Dalam hal keilmuan, Badan Bahasa berhasil menerbitkan edisi spesial Lexicography: Journal of Asialex (terindeks Scopus) dengan tema “Indonesian Lexicography”.

Pada tahun ini pula, bersamaan dengan acara Seminar Leksikografi Indonesia, Badan Bahasa meluncurkan dua kamus bidang ilmu pertahanan, yaitu Kamus Strategi Pertahanan Udara dan Kamus Damai dan Resolusi Konflik.

Tidak hanya itu, informasi etimologi, pelafalan, dan penulisan yang sudah sesuai dengan kaidah terbaru, perbaikan definisi, dan aplikasi kompilasi kamus telah disempurnakan dalam peluncuran KBBI VI pada 28 Oktober 2023.

Pelindungan Bahasa dan Sastra

Kepala Badan Bahasa E Aminudin Aziz menuturkan, terkait program Pelindungan Bahasa dan Sastra, ada dua hal utama yang tercatat dalam pelaksanaannya.

Pertama, tahun ini pemerintah menginisiasi bantuan untuk 45 komunitas sastra penerima bantuan kategori fasilitasi, lima komunitas sastra penerima bantuan kategori penghargaan, serta 29 perseorangan penerima bantuan kategori penghargaan.

Kedua, berkaitan dengan platform Merdeka Belajar Episode Ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang sudah diluncurkan ke seantero Tanah Air tahun 2022, Kemendikbud Ristek melalui Badan Bahasa secara bertahap melakukan revitalisasi bahasa daerah.

Program ini diterapkan terhadap 39 bahasa daerah di 13 provinsi pada 2022, kemudian dilanjutkan tahun 2023 dengan melibatkan 59 bahasa daerah di 22 provinsi.

Para pihak yang terlibat antara lain guru, kepala sekolah, siswa dan orangtua, dinas pemerintahan, komunitas, dan pemerintah daerah.

“Kalau dirunut, jumlah pesertanya tahun 2021 hanya 1,2 juta orang, tahun 2022 angkanya naik drastis jadi sekitar 3,9 juta orang, dan tahun 2023 dalam catatan sementara yaitu 5,2 juta orang. Ini angka-angka fantastis,” ujar Aminudin.

“Semua terlibat aktif dalam program revitalisasi bahas daerah. Kita berharap program ini irreversible, maksudnya kita ingin ini jadi program yang tidak bisa diulang kembali ke titik nol. Jadi kalau sudah jalan, dia akan bergulir terus, tidak akan mandek,” tambahnya.

Tidak hanya itu, pada Hari Bahasa Ibu Internasional 2023, yang dirayakan setiap 21 Februari, Indonesia terpilih sebagai co-organizer Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di Paris, Perancis, secara tatap muka (luring) dan daring.

Kepala Badan Bahasa bersama Duta Besar RI untuk Perancis dan Gubernur Sulawesi Selatan mewakili Indonesia sebagai panelis dalam acara peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di kantor pusat UNESCO, Paris, pada Selasa, 21 Februari 2023.

Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional ini dimanfaatkan sebagai momen untuk makin mempertegas komitmen Indonesia dalam menjaga dan melestarikan bahasa ibu yang merupakan bahasa pertama yang diajarkan oleh orangtua kepada anak.

Dalam pembuatan produk pemodernan sastra, Badan Bahasa telah mengalihwahanakan legenda Nusantara dalam bentuk film animasi sebanyak 33 judul. Film animasi ini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Dalam program ini, tercatat 54 negara terfasilitasi program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), 523 lembaga penyelenggara program BIPA, 172.029 orang pemelajar BIPA, serta 1.857 penugasan pengajar BIPA.

Upaya lainnya adalah Pemerintah Republik Indonesia, melalui Badan Bahasa, telah mengusulkan bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa resmi pada Sidang Umum (General Conference) UNESCO.

Hasilnya adalah penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO pada 20 November 2023.

“Ada capaian yang tidak pernah dibayangkan oleh siapa pun, kami berjalan secara senyap saja. Ketika pada 20 November 2023 UNESCO secara aklamasi, dengan suara bulat, menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO sehingga jadi bahasa resmi ke-10. Ini adalah capaian terbesar yang mampu menggetarkan semua orang,” sebut Aminudin.

Upaya lain yang dilakukan oleh Badan Bahasa dalam internasionalisasi bahasa Indonesia adalah dengan pemberian dukungan dan partisipasi dalam KTT ASEAN 2023.

Badan Bahasa menerbitkan buku Cerita Anak ASEAN dari 11 negara anggota ASEAN yang ditulis dalam bahasa negara anggota ASEAN dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Buku itu dijadikan buah tangan dari Badan Bahasa untuk para delegasi dalam pertemuan KTT ASEAN Tahun 2023.

Penerjemahan buku cerita anak yang bermutu dan menarik juga dilakukan oleh Badan Bahasa pada tahun ini. Pengembangan lima fitur Penjaring (Penerjemahan Daring) meliputi proteksi buku dengan DRM, fungsi multilingual, fungsi aksara, fungsi simbol, dan penambahan kamar untuk buku audiovideo.

Total sejumlah 2.473 buku terjemahan cerita anak (1.250 dari bahasa asing dan 1.223 dari bahasa daerah) berbasis science, technology, engineering, arts, and mathematics. Buku-buku tersebut dapat diakses di laman https://penerjemahan.kemdikbud.go.id.

Di samping itu, berdasarkan Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) Bidang Penjurubahasaan Lisan (Keputusan Mendikbudristek RI No. 375/O/2023), capaian 60 orang penerjemah dan juru bahasa/calon penerjemah dan juru bahasa terbina, sejumlah 1.235 pemelajar bahasa asing untuk misi perdamaian, serta enam wilayah diseminasi dan empat wilayah uji keterbacaan dan uji penggunaan Penjaring.

“Kami sekarang ini jadi lembaga yang banyak berubah. Banyak penghargaan dan perubahan dalam tata kelola sehingga capaian terkait kelembagaan ini signifikan. Ini juga jadi kegiatan pendukung yang betul-betul jadi fondasi untuk bekerjanya mesin organisasi,” pungkas Aminudin.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/12/08/185038571/lakukan-3-program-prioritas-tahun-2023-badan-bahasa-klaim-capaian-signifikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke