Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karier Detektif Swasta, Profesi Menarik Jarang Dilirik

KOMPAS.com - Mengawali karier profesional setelah menyelesaikan pendidikan adalah langkah yang penuh tantangan bagi fresh graduate. Namun, di tengah lautan persaingan pekerjaan, ada satu profesi yang mungkin tidak terpikirkan oleh banyak orang: menjadi seorang detektif.

Profesi detektif menawarkan petualangan intelektual yang unik, di mana setiap kasus adalah teka-teki yang harus dipecahkan. Menjadi seorang detektif bisa menjadi pilihan menarik bagi para lulusan baru yang mencari karier penuh tantangan. 

Salah satunya Jubun, pria kelahiran 16 April 1978 ini memulai perjalanannya sebagai seorang investigator profesional sejak tahun 2008.

Kemudian di tahun 2013, ia mendirikan agency investigator profesional yang diberi nama Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA).

Jubun kini telah menyelesaikan berbagai macam kasus, mulai dari kasus penipuan, pengawasan, investigasi perkawinan, investigasi perselingkuhan, sengketa warisan, mencari orang hilang bahkan mencari makam leluhur.

"Idealnya jurusan hukum atau psikologis. IT juga cocok," ungkap Jubun saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat (13/9/2023) terkait bidang studi yang tepat untuk profesi unik ini.

Menurutnya, memiliki kemampuan bela diri tidak begitu diperlukan, meskipun ia sendiri juga pernah belajar ilmu bela diri dan pernah menjadi pelatih salah satu perguruan silat tenaga dalam Tanah Air.

Dalam melaksanakan perkerjaan ini justru lebih dibutuhkan kecerdasan, harus pintar dan banyak ide misalnya bagaimana caranya bisa masuk ke dalam area apartemen elit yang super ketat, bagaimana bisa masuk ke dalam klub-klub eksklusif yang privat.

"Pokoknya harus memiliki ide-ide brilian, cara-cara yang out of the box. Dan tidak kalah penting, harus memiliki pengetahuan di bidang hukum supaya tahu apa saja yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan," jelas Jubun.

Ia juga menjelaskan, ada beberapa lembaga di luar negeri yang secara khusus mengeluarkan sertifikasi untuk profesi ini.

"Ada. Kalau lihat di internet, banyak juga lembaga-lembaga luar negeri memberikan pelatihan-pelatihan dalam ilmu investigasi ini dan apabila setelah lulus akan mendapatkan sertifikat," jelasnya.

"Atau bergabung di komunitas detektif luar negeri dan akan mendapatkan sertifikat," saran Jubun yang merupakan lulusan Academy of Professional Investigation (API).

Pendapatan 8-50 juta rupiah


Jubun juga memberikan gambaran terkait berapa kisaran pendapatan jika seseorang ingin menempuh karier di bidang ini.

"Sebagai pemula biasa berkisar sekitar Rp 8 jutaan, menengah 15 jutaan, profesional bisa 50 jutaan," ungkapnya.

Jubun menegaskan, dalam profesi detektif kemampuan komunikasi kuat sangatlah krusial. Detektif harus bisa berinteraksi dengan berbagai pihak, mulai dari kolega sesama penyidik hingga saksi, tersangka, dan klien mereka.

Kemampuan berbicara dengan jelas, mendengarkan dengan teliti, dan menyusun laporan yang rinci adalah aspek-aspek yang tidak bisa diabaikan.

Selain itu, kreativitas juga merupakan aset berharga dalam menyelesaikan kasus. Kadang-kadang, perlu berpikir di luar kotak untuk menemukan petunjuk tersembunyi atau menghubungkan potongan-potongan informasi yang tampaknya tidak terkait.

Kemampuan untuk merancang strategi investigasi yang inovatif bisa menjadi perbedaan antara memecahkan kasus atau tidak.

Misal saat melakukan penyamaran yang merupakan bagian dalam pekerjaan detektif.

"Kalau penyamaran secara fisik sih tidak, misalnya dengan kostum tertentu, menjadi pengemis, menjadi penjual cendol keliling, kami melakukan kunjungan yang dilakukan oleh team untuk menggali informasi yang dibutuhkan," ujarnya.

"Tim bisa mengaku tanpa kostum macam-macam, misalnya sebagai sales susu atau obat kuat atau apa saja yang relevan. Kemudian melakukan wawancara dengan target untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan," lanjut Jubun.

"Ada juga tim medsos yang kerjanya terus memantau melalui medsos. Sekarang kan apa-apa orang sering posting," ujar Jubun.

Selain itu kemampuan teknis menggunakan teknologi terkini juga menjadi syarat dalam melakukan pekerjaan ini.

"Ya, saat di lapangan kami membawa kamera pengintai, kamera kamuflase, ini supaya bisa mendapatkan foto atau video yang diinginkan," jelas Jubun.

"Sebagaimana kita tahu bahwa sekarang masyarakat semakin cerdas. Kalau pakai spy cam biasa seperti: kacamata, pulpen, kunci mobil, sangat mudah ketahuan. Kami masih menggunakan spy cam tapi dalam wujud khusus yang tidak bisa saya sebutkan di sini," imbuhnya.

Terakhir, Jubun juga mengingatkan proses menjadi seorang detektif adalah perjalanan yang penuh pembelajaran. Setiap kasus adalah peluang untuk menambahkan pengetahuan dan pengalaman baru.

Dalam profesi ini, kita akan selalu dihadapkan pada tantangan yang berbeda, sehingga selalu ada kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Kemauan untuk terus mengembangkan diri dan mengejar pelatihan tambahan sangat penting.

"Banyaklah belajar dan terus memperkaya literasi-literasi," pesan Jubun menutup penjelasan.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/09/13/143848571/karier-detektif-swasta-profesi-menarik-jarang-dilirik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke