Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dua Siswa SMKN 5 Kupang Ini Ingin Menerangi Pelosok yang Masih Gelap

KOMPAS.com - Dua siswa SMKN 5 Kupang Jurusan Teknik Energi Terbarukan (TET), Ayu Ly dan Yunus Bullu punya cita-cita menarik.

Mereka berdua yang tinggal di Desa Ekateta, desa yang tergolong pelosok di wilayah NTT ini punya keinginan agar wilayahnya tak lagi gelap.

Maka dari itu, keduanya sekolah di Jurusan TET yang merupakan jurusan memiliki konsentrasi terhadap kebutuhan terhadap energi sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Adapun energi ini berasal dari sinar matahari, air, angin, biomassa, dan panas bumi yang menjadi andalan manusia di masa mendatang.

Berbagai pengetahuan terutama energi terbarukan yang bisa menghasilkan listrik bisa mereka dapatkan dari jurusan ini.

Mereka belajar bagaimana memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang tersedia di NTT untuk kebutuhan umat manusia.

Inovasi gerobak surya

Menurut Ayu, di sekolah ia tak hanya mendapatkan asupan teori saja tetapi juga praktik, sehingga ia semakin paham dengan penerapan TET di kehidupan sehari-hari.

"Saya terlibat dalam pembuatan gerobak surya. Gerobak ini dirancang untuk pedagang kaki lima yang biasa berjualan di pinggir jalan," ujarnya, dilansir dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi, Jumat (1/9/2023).

Dikatakan, para pedagang kesusahan mendapatkan listrik karena harus menyambung dari sumber listrik terdekat.

Tetapi dengan inovasi gerobak ini mereka bisa mendapatkan listrik tanpa harus membayar biaya listrik bulanan. Selain itu, penggunaan gerobak ini juga lebih ramah lingkungan.

Sedangkan Yunus menuturkan pengalaman yang didapatkan ketika terlibat dalam pembuatan powerbank tenaga surya yang dipasang di beberapa desa di Pulau Semau, NTT.

Dikatakan bahwa ada kebanggaan tersendiri karena bisa membantu masyarakat sekitar terutama wisatawan yang berkunjung ke Semau.

"Di sini itu sering mati listrik dan seringkali wisatawan juga kehabisan baterai sementara jumlah stop kontak di sini juga sangat terbatas," kata dia.

"Oleh karena itu kita inisiasi dengan pembuatan powerbank tenaga surya untuk diletakkan di tempat wisata. Prosesnya kita buat di sekolah kemudian dipasang di lokasi yang telah ditentukan dan disaksikan oleh Gubernur NTT," jelas Yunus.

Mimpi besar terangi wilayah yang masih gelap

Tak hanya itu saja, kedua siswa ini ternyata memiliki mimpi besar untuk mengubah wilayah pelosok negeri khususnya di wilayah tempat tinggalnya yang tadinya gelap menjadi terang benderang sepanjang hari.

Diceritakan Yunus bahwa di desanya dulu minim listrik. Meskipun di desa tersebut sudah menggunakan panel surya tetapi jumlah panel yang terdapat belum cukup memenuhi kebutuhan listrik setiap rumah.

Kondisi ini diperparah ketika malam hari apalagi ketika aliran listrik dipadamkan saat hujan tiba.

"Masing-masing rumah itu sudah ada satu panel surya tetapi panel ini cuma bisa mengalirkan listrik untuk satu lampu saja, sehingga ketika malam hari ya hanya ada satu lampu yang menyala di setiap rumah," terang Yunus.

Menurut Ayu, selain rumah-rumah minim listrik, sepanjang jalan di desa tempat tinggalnya juga gelap karena minim penerangan.

"Listrik itu sudah ada tapi sering dimatikan sehingga ini cukup menghambat aktivitas kita apalagi pas malam hari di sepanjang jalan desa kami khususnya itu gelap," tutur Ayu.

Berangkat dari sini Yunus dan Ayu pun memiliki cita-cita yang sangat mulia yakni mengubah supaya desa di tempat tinggalnya dan desa-desa lain yang masih minim listrik bisa terang ketika malam hari.

Mereka berdua memiliki cara yang berbeda untuk mewujudkan pelosok negeri yang lebih terang.

Karenanya, Ayu ingin memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan tenaga surya untuk penerangan jalan umum.

Melalui edukasi ini ia ingin menyadarkan kepada masyarakat bahwa kita memiliki SDA yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan kita sendiri.

"Setelah ini saya akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan mengambil konsentrasi yang sama yakni TET. Ilmu yang saya dapatkan nanti akan saya gunakan untuk bersama membangun wilayah pelosok negeri minim cahaya agar terang benderang seperti wilayah lain di Indonesia," tandas Ayu.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/09/01/155700871/dua-siswa-smkn-5-kupang-ini-ingin-menerangi-pelosok-yang-masih-gelap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke