Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosen UM Surabaya: Ini 3 Cara Cegah Sembelit Saat Makan Banyak Daging

KOMPAS.com - Pada saat hari raya Idul Adha, seseorang akan lebih banyak mengonsumsi daging merah, baik daging kambing maupun sapi.

Akibatnya, keluhan pada kesehatan yang sering muncul adalah konstipasi atau sembelit.

Sembelit merupakan sebuah kondisi di mana seseorang kesulitan dalam buang air besar, feses menjadi keras, dan mengejan berlebihan saat proses BAB.

Mengapa mengonsumsi daging berlebihan dapat menyebabkan sembelit atau susah buang air besar (BAB)? Berikut penjelasan dari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Ira Purnamasari.

Dia mengaku, daging merah mengandung lemak yang tinggi, sehingga membuat sistem pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses mencerna makanan.

Selain itu, daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi, akhirnya mengakibatkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal.

"Kondisi tersebut mengakibatkan usus harus bekerja lebih ekstra dalam mengeluarkan feses," kata dia mengutip laman UM Surabaya, Jumat (30/6/2023).

Gejala pada sembelit seperti perut terasa penuh, lebih sering kentut, menurunnya frekuensi BAB, feses keras dan kering, mengejan berlebihan saat proses BAB, hingga muncul BAB berdarah.

Selain itu juga merasa tidak puas setelah BAB, merasa ada yg mengganjal, dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat berada di kamar mandi.

Nah, bagaimana cara mencegah sembelit? Ira memberikan tiga caranya.

Pertama, konsumsi air putih. Dengan memenuhi asupan cairan minimal 2 liter per hari dapat mencegah seseorang dari susah buang air besar, sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Kedua konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung serat yang dapat melunakkan feses sehingga feses dapat lebih mudah dikeluarkan.

"Salah satunya buah pepaya yang sudah tidak diragukan fungsinya dalam melancarkan BAB. Sayuran hijau juga mengandung tinggi serat yang baik dikonsumsi untuk melancarkan BAB," jelas dia.

Ketiga, konsumsi probiotik. Tempe merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai, mengandung probiotik atau bakteri baik yang tentunya baik untuk sistem pencernaan.

Probiotik dapat membantu memperbaiki frekuensi BAB menjadi lebih teratur.

"Sama seperti tempe, yogurt juga mengandung probiotik yang dapat membantu melancarkan proses pencernaan," tukas dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/06/30/111437671/dosen-um-surabaya-ini-3-cara-cegah-sembelit-saat-makan-banyak-daging

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke