Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karena 61 Buku, Dosen Itera Raih Penghargaan Indonesia Book of Records

KOMPAS.com - Tak hanya melaksanakan tugasnya sebagai seorang dosen, tetapi Harits Setyawan, S.Pd., M.Pd., juga punya hobi menarik, yakni menulis buku.

Bahkan berkat kegigihannya tersebut, Harits mampu menerbitkan sebanyak 61 judul buku dalam kurun waktu setahun pada 2022.

Harits adalah dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Lantaran berhasil menerbitkan 61 judul buku tersebut, ia dianugerahi penghargaan Indonesia Book of Records.

Ternyata, menulis dan menerbitkan buku telah menjadi rutinitas dosen yang juga tutor, dan instruktur Bahasa Inggris di 10 universitas yang ada di Indonesia ini.

Terbitkan buku pertama 2018

Dijelaskan bahwa Harits pertama kali menerbitkan buku pada tahun 2018 bersama rekan-rekan dosen lainnya.

Adapun buku pertama Harits berbentuk bunga rampai yang berisi kisah inspiratif dari para penulisnya. Sejak saat itu, Harits mengaku rutin menulis buku.

Awalnya, hanya 2 buku setiap tahun. Lalu, setelah dipercaya untuk memimpin Itera Press pada 2020-2021 Harits mengaku semakin terdorong untuk menulis.

"Ada perasaan bangga ketika mengajar menggunakan buku karya kita sendiri. Itu semakin memotivasi saya untuk terus menulis," ujar Harits dikutip dari laman Itera, Jumat (24/2/2023).

Ia mengatakan bahwa sangat penting menulis buku. Salah satu buku karyanya yang menurut Harits berkesan adalah buku berjudul "Critical Reading: English for Science and Engineering".

Buku yang kini digunakan di kelas Bahasa Inggris sebelum tugas belajar. "Buku ini paling berkesan karena melalui proses yang panjang dan penyesuaian dengan aktivitas lain seperti mengajar dan lainnya," tutur Harits.

Selain itu, Harits yang saat ini menjadi dosen peringkat 1 Sinta Score Overall se-Itera ini juga menjelaskan mengenai buku lainnya.

Buku yang berjudul "Anugerah: Puisi & Pantun Cinta" yang sering Harits gunakan untuk intermeso di kelas. Puisi dan pantun lucu di dalam buku itu kerap menjadi pemecah keheningan saat Harits mengajar mahasiswa.

Tularkan pada sivitas akademika Itera

Harits mengaku ingin menularkan semangat menulis ini kepada para dosen dan mahasiswa Itera.

Ia juga berencana untuk mengajak dosen serta mahasiswa-mahasiswi Itera untuk menulis melalui program kolaborasi menulis dosen dan mahasiswa yang digagas oleh Itera Press.

"Selain dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis, menulis bersama-sama juga dapat menghasilkan buku dalam jumlah yang besar sehingga akan berdampak pada peningkatan peringkat Sinta penulis dan kampus," jelas Harits.

Meski demikian, Harits juga mengalami kesulitan dalam menulis. Yakni seorang penulis ketika akan menerbitkan buku dalam jumlah yang banyak adalah biaya apabila menerbitkan buku ke penerbit yang berbayar.

Juga proses yang lama apabila menerbitkan buku ke penerbit yang tidak memungut biaya. Namun hadirnya Itera Press, menurut Harits menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan tersebut.

"Sivitas akademika Itera dapat menerbitkan buku sebanyak apapun, prosesnya cepat, dan tanpa biaya di Itera Press," tegas Harits.

Selain penghargaan dari Indonesia Book of Records, sebelumnya Harits juga pernah meraih penghargaan Lembaga Prestasi Indonesia – Dunia (LEPRID) dan Gerakan Menulis Buku (GMB) Indonesia.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/02/25/132457071/karena-61-buku-dosen-itera-raih-penghargaan-indonesia-book-of-records

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke