Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SNBT 2023 Tidak Ada Tes Mata Pelajaran, Perlukah Belajar TKA?

KOMPAS.com - Sudah tahukah calon mahasiswa bahwa ada perubahan aturan dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023? Dalam SNPMB 2023 mendatang, terdapat perubahan nama hingga mekanisme seleksi.

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) berubah menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Sementara Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) berubah menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Perubahan paling menonjol dari SBMPTN 2022 dan SNBT 2023 adalah tidak adanya tes mata pelajaran akademik. Kelompok Tes Kompetensi Akademik (TKA) Saintek atau Soshum tidak diujikan lagi.

SNBT 2023 hanya mengujikan Tes Potensi Skolastik (TPS) saja yakni penalaran. Namun, bukan berarti calon mahasiswa tidak perlu belajar TKA lagi.

Melansir dari platform edukasi Zenius, walaupun hanya mengujikan tes Skolastik, diperkirakan corak TKA akan masih berasa di SNBT (UTBK) 2023.

Dengan tetap belajar TKA justru akan membantu kamu belajar TPS menjadi lebih mantap lagi. Maka belajar TKA baiknya tidak ditinggalkan begitu saja.

Pada akhirnya di jurusan yang kamu pilih tetap akan ada mata pelajaran yang ada di TKA. Misalnya, jurusan Farmasi yang tentu akan belajar Kimia atau Biologi, hingga kedokteran yang tentu mendalami Biologi.

“Antisipasinya salah satu fokus belajar ke beberapa hal yang memang nantinya dipelajari di jurusan,” ucap tutor Biologi Zenius Julio.

Tidak cukup hanya melihat hari ini saja dengan ketiadaan TKA pada SNBT. Calon mahasiswa perlu melihat ke depan dengan memelajari apa yang turut dibutuhkan di jurusan masing-masing yang akan dimasuki.

Masih belum diketahui soal SNBT 2023 benar-benar bersih dari soal TKA. Namun, dalam jangka waktu pendek tetap perlu dipersiapkan.

Bisa diambil contoh ialah teks di TPS dengan materi yang diujikan berbau TKA seperti Sejarah. Jika sudah tahu konteks, calon mahasiswa tidak perlu baca teks sampai akhir.

Bahkan dari segi waktu, bisa mengurangi waktu membaca teks yang cukup banyak dan fokus kepada soal yang ditanyakan.

“Bayangin aja kalau misalnya kita mesti baca teks itu dulu. Sementara jika kita sudah punya pre-knowledge tentang konsep demokrasi tidak perlu lagi membaca sedetail itu karena kita sudah paham keyword-nya apa kalau ditanya konsep demokrasi,” jelas tutor Sejarah Zenius Regina.

Persiapan untuk jalur lain

SNBT pun tidak bisa dianggap remeh mengingat kini bagi TPS memiliki persaingan semakin sengit dengan kuota yang terbatas.

Atas dasar itu, memelajari TKA tetap diperlukan untuk mengantisipasi tidak diterima di PTS dan harus pindah ke jalur mandiri.

Pahit-pahitnya SNBT tidak diterima, masih terdapat jalur lainnya. Jika diterima SNBT pun, belajar TKA dapat pula membantu menjalani kuliah.

“Karena materi-materi di kuliahan juga kan otomatis belajar TKA lagi. Jadi gak ada ruginya,” ujar Julio.

Sekalipun menitikberatkan pada lingkup skolastik, tetapi komponen TKA tetap terdiri dari pemahaman, aplikasi, interpretasi, dan evaluasi.

Pengaruh TKA terhadap kemampuan belajar

Tujuan belajar di sekolah seharusnya lebih kepada meningkatkan kemampuan bernalar hingga memahami apa yang dibaca.

Hal ini dapat diibaratkan belajar mengemudi. Hasil akhir yang diinginkan pasti bukan semata untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM), melainkan bagaimana cara mengendarai mobil sehari-sehari ke jalan.

“Kita kadang terlalu fokus ke penilaian. Kadang lupa sebenarnya tujuan belajar tuh apaan,” ucap Julio.

Belajar dapat mengarah kepada mengejar target, bukan karena menyukainya seperti saat melakukan hobi.

TKA sepatutnya dipelajari seperti itu. Bukan pada nilai dan kewajiban, tetapi pada proses penambah pengetahuan.

Juga kepada bagaimana mata pelajaran ingin mengajarkan tentang apa. Kemampuan ini dapat pula diterapkan untuk TPS.

TKA dapat membantu mengerjakan literasi dan numerasi karena setiap ilmu pengetahuan tentu berfungsi mengasah daya kritis dan nalar.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/11/29/083000871/snbt-2023-tidak-ada-tes-mata-pelajaran-perlukah-belajar-tka-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke