Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip Pembelajaran Aktif di Jambi, Siswa: Senang Belajar karena Asyik

KOMPAS.com - Siswa duduk diam sementara hanya guru yang aktif menjelaskan pelajaran, bukanlah suasana kelas yang ada di sejumlah sekolah di Jambi.

Metode pembelajaran yang berfokus pada guru kini telah berganti dengan pembelajaran yang berfokus pada siswa.

Seperti saat pelajaran matematika di SMPN 21 Batang Hari, Kabupaten Batang Hari, Jambi. Pagi itu, Rabu (19/8/2022), siswa kelas 9 duduk berkelompok-kelompok, berdiskusi, lalu menggambar grafik, menyelesaikan soal bersama tentang Grafik Fungsi Kuadrat yang diberikan oleh Risda, guru mata pelajaran Matematika.

Nayaka Dafa, salah satu siswa kelas 9 mengaku bersemangat untuk belajar matematika dengan cara ini, sebab membuatnya tidak merasa bosan dan mengantuk.

"Senang belajar matematika karena asyik," ungkap Nayaka yang juga diamini oleh ketiga teman satu kelompoknya.

Di saat yang sama, hanya berjarak beberapa kelas tepatnya di kelas 8, para siswa sedang asyik menonton video dan menggunakan aplikasi ponsel.

Guru Bahasa Inggris, Dedi Hendriyanto mengajak siswa untuk belajar bahasa Inggris melalui video. Mengumpulkan ungkapan-ungkapan sulit yang ada di video, lalu mencari artinya di aplikasi Natural Reader.

Selanjutnya, Dedi mengajak siswa untuk mempraktikkannya dalam percakapan berbahasa Inggris seraya menyemangati siswa untuk tampil percaya diri.

Dedi mengungkap bahwa gawai merupakan teknologi yang digunakan hampir oleh semua orang, termasuk siswa dan orangtua. Bahkan, siswa bisa menggunakannya setiap hari untuk berkomunikasi hingga bermain game.

Karena itulah, Dedi ingin mengajak siswa memahami bahwa gawai bisa menjadi media belajar yang menyenangkan.

"Saya memosisikan diri saya sebagai anak-anak. Kalau anak-anak senang nonton, maka diambil media video-video di YouTube dan media apapun. Tinggal kita yang perlu memilah mana yang cocok bagi anak. Dari video itu dibangun pengetahuan anak tentang unsur-unsur bahasa yang digunakan, cara mengucapkannya, bagaimana menulisnya, setelahnya anak-anak diminta secara berkelompok merangkum menjadi teks dalam gaya mereka sendiri," ujarnya.

Beranjak ke kebun sekolah, sejumlah siswa terlihat sedang belajar mencangkok pohon jambu. Praktik ini dilakukan untuk mata pelajaran IPA yang dibimbing guru Afsyah Kurniati.

Bagi Afsyah, pelajaran IPA memerlukan banyak eksperimen, agar siswa mengalami prosesnya untuk bisa memahami konsepnya. Selain itu, pembelajaran aktif seperti ini mampu membuat siswa berpikir kritis, berkolaborasi dan percaya diri.

Saat istirahat tiba, sejumlah siswa kerap membaca buku yang ada di Pojok Baca, yakni perpustakaan kecil yang hadir di setiap kelas. Abdul mengatakan, sekolah menghadirkan fasilitas Pojok Baca agar siswa dapat membaca setiap saat.

Metode MIKir, langkah awal penerapan pembelajaran aktif

Pembelajaran aktif yang ditemui di hampir semua kelas SMPN 21 Batang Hari merupakan penerapan metode MIKir yang didapatkan guru-guru selama mengikuti pelatihan dan pembinaan Tanoto Foundation melalui Program PINTAR.

MIKir merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk mengalami praktik belajar, berinteraksi dengan teman, berkomunikasi dengan guru, hingga diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi terkait apa yang dirasakannya selama proses belajar.

Kepala SMPN 21 Batang Hari, Abdul Kadir mengungkap bahwa penerapan pembelajaran aktif mampu membuat suasana kelas menjadi lebih hidup.

Siswa menjadi tidak bosan di kelas, tidak ada lagi siswa mengantuk, sehingga siswa lebih mampu menikmati proses belajar dan memahami pelajaran.

Tak berhenti di situ, Abdul juga menyebut, pembinaan yang telah dilakukan Tanoto Foundation membuat sekolah terpacu untuk mendorong lahirnya karakter baik pada diri siswa melalui program Sekolah Ber-Password.

Password tersebut salah satunya berupa sapaan atau ucapan terima kasih kepada teman dan guru yang ditemui.

Setiap hari, semua siswa harus mengucapkan password harian saat memasuki gerbang sekolah, saat pergantian mata pelajaran dan kegiatan lainnya.

"Yang melatarbelakangi kemarin semenjak pandemi, etika anak mulai menurun. Kadang-kadang saat guru lewat mereka nyelonong saja, artinya etika kurang. Dengan password itu, ada tiga yang setidaknya kita dapatkan; kepada teman-teman sebaya mereka berterima kasih, kepada gurunya, apalagi kepada orangtua yang telah melahirkan," ujarnya.

Walau penerapan belum setahun, Abdul mengatakan penerapan password ini membuat anak saling menyapa. Guru dan anak menjadi dekat seperti keluarga.

Abdul mengaku, Program PINTAR sangat terbantu sekolah dalam menerapkan pembelajaran aktif yang berfokus pada murid, termasuk membangun karakter baik pada anak-anak melalui kolaborasi yang baik antara anak, guru, serta orangtua.

Di Batang Hari sendiri, Program Pintar telah bermitra dengan 24 sekolah yang terduri dari 16 SD dan 8 SMP.

Dari 24 sekolah mitra, sebanyak 32 guru dan kepala sekolah di antaranya telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan Program PINTAR dan menjadi fasilitator daerah (Fasda).

Sebagai Fasda Program PINTAR, guru-guru tersebut berbagi kepada guru-guru lainnya tentang praktik baik yang telah dilakukan agar semakin banyak lagi guru dan sekolah di Batanghari, Jambi yang mengadopsi pembelajaran yang berfokus pada murid.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Batanghari, Zulpadli mengatakan, Batang Hari mengatakan ada sejumlah tantangan bidang pendidikan yang dihadapi. Salah satunya tentang kurangnya jumlah tenaga pengajar berkualitas.

Ia menyebut, pihaknya merasa sangat terbantu dengan hadirnya Program PINTAR Tanoto Foundation yang telah melatih para guru untuk memperbaiki cara mengajar serta melatih kepala sekolah untuk memperbaiki manajemen sekolah.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/21/100528571/intip-pembelajaran-aktif-di-jambi-siswa-senang-belajar-karena-asyik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke