Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal "Panic Buying" Susu Beruang, Ini Kata Pakar IPB

KOMPAS.com - Belakangan ini sebagian masyarakat mengalami panic buying terhadap susu beruang. Masyarakat berspekulasi bahwa susu itu dapat menjadi penangkal bahkan obat bagi virus Covid-19.

Adanya fenomena itu, Dosen IPB Epi Taufik angkat bicara. Dia menegaskan, susu bukan obat maupun vaksin.

Menurut dia, susu merupakan bahan pangan seperti lainnya yang memiliki sumber nutrisi bagi tubuh.

Sumber nutrisi ini, kata dia, bermanfaat dalam menjaga proses metabolisme, meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah inflamasi.

"Oleh karena itu, konsumsi susu dapat membantu menjaga kondisi fisiologis tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah infeksi Covid-19," ucap Epi melansir laman IPB, Senin (5/7/2021).

Dia mengaku, susu beruang itu adalah salah satu jenis susu steril.

Dalam konteks kandungan nutrisinya, susu itu tidak berbeda nyata dengan jenis susu steril maupun UHT dari merek-merek lain.

Perbedaannya, dia menyebut, biasanya pada bahan baku atau formulasi susu steril maupun UHT.

"Kita bisa menemukan di pasar, ada merek susu dengan 100 persen berbahan baku susu segar, ada juga merek susu yang menggunakan bahan tambahan lain seperti susu bubuk skim, laktosa maupun penstabil," ucap pria yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Ternak, Fakultas Peternakan IPB.

Biasanya, susu mengandung komponen makronutrien seperti protein, karbohidrat dan lemak. Susu juga mengandung mineral, vitamin dan mikronutrien lainnya.

Dia menjelaskan, protein susu memiliki kandungan asam amino esensial dan nilai biologis atau net protein utilization sebesar 90 persen.

Nilai ini lebih tinggi dibanding sumber protein lainnya. Nilai biologis menunjukkan persentase protein yang benar-benar diserap dan digunakan oleh tubuh.

Selain menjadi sumber nutrisi, susu juga memiliki karakteristik bio-fungsional atau bioaktif.

Bio-fungsional artinya komponen atau senyawa asal susu turut berkontribusi terhadap perbaikan fungsi fisiologis tubuh. Dengan demikian dapat meningkatkan status kesehatan tubuh.

Di samping itu, komponen bioaktif yang terkandung dalam susu juga berfungsi sebagai antikanker, antipatogen, antiinflamasi, dan aktivitas antioksidan.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi, dia menyarankan masyarakat memperhatikan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan.

Nilai AKG yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat gizi tertentu.

Gizi itu harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang dengan karakteristik tertentu, meliputi umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis, untuk hidup sehat.

Dengan demikian, sebut dia, masyarakat tidak perlu panik. Hal ini karena semua jenis olahan susu cair, baik itu pasteurisasi, steril maupun UHT memiliki kandungan gizi yang hampir sama. 

Dengan begitu manfaat kesehatan yang didapatkan pun relatif sama.

Dia mengimbang supaya pelaku pasar tidak mengambil keuntungan sesaat dengan menaikkan harga jual produk susu di luar kewajaran.

Dia juga menghimbau agar pemerintah bersama industri pangan dan peternak dapat menjamin pasokan produk-produk olahan pangan.

Hal ini dalam rangka membantu menjaga status kesehatan masyarakat sehingga ketersediaan dan keterjangkauan belinya dapat terjaga bagi masyarakat secara umum.

"Bagi masyarakat atau konsumen, teruskan mengonsumsi susu dan protein hewani lainnya, tentunya protein nabati juga sebagai sumber serat yang tidak dimiliki susu, dalam rangka melakukan pola makan yang sehat beragam dan seimbang," tukas dia.

 

https://www.kompas.com/edu/read/2021/07/05/211130671/soal-panic-buying-susu-beruang-ini-kata-pakar-ipb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke