Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Cara KKN ITS Maksimalkan Potensi Desa Wisata di Bali

KOMPAS.com - Bali dikenal dengan keindahan alamnya yang menawan. Salah satu desa wisata di Bali, Desa Tihingan belum memiliki dokumen perencanaan fisik dan konsep desa wisata yang akan ditawarkan.

Untuk memaksimalkan potensi alam dan industri di desa wisata tersebut, sivitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut berkontribusi melalui program Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) selama empat bulan mendatang.

Ketua tim Abmas Desa Tihingan, Prof. Ketut Buda Artana mengungkapkan, Desa Tihingan telah kondang akan potensi keindahan alamnya.

Selain itu, Desa Tihingan juga dikenal sebagai pusat pengrajin gamelan Bali di tingkat nasional hingga internasional.

Maksimalkan potensi desa wisata Tihingan

Mengusung tema Penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Melalui Pengembangan Unit Bisnis Wisata Alam Dan Budaya Di Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung-Bali, kegiatan ini diikuti oleh 15 mahasiswa dan sembilan dosen lintas departemen di ITS.

Tim KKN ITS melakukan survei dengan melibatkan wakil dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undhiksa) dan Universitas Warmadewa. Tim KKN ITS kemudian menemukan beberapa potensi konsep desa wisata yang akan dicoba lebih lanjut.

Konsep yang ditawarkan tim KKN ITS, antara lain:

1. Eduwisata Merdeka Belajar (EMB).

2. Fasilitas jogging/tracking/cycling yang akan memanfaatkan kealamian dan keindahan alam setempat.

Manfaatkan kearifan lokal

Menurut Ketut, konsep EMB ini diharapkan akan memanfaatkan kearifan lokal. Pasalnya, sarana rumah yang dimiliki warga desa akan digunakan sebagai homestay .

Dalam kerangka pembelajaran di ruang terbuka akan diakui sebagai credit earning ataupun pemenuhan kegiatan kurikuler bagi siswa SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi.

Dengan menggunakan materi tentang budaya, kesenian, pertanian, hingga peternakan akan menjadi konten utama dalam proses pembelajaran di alam terbuka.

Selain itu, kegiatan ini akan dibimbing oleh instruktur lokal yang merupakan guru-guru dari desa setempat.

"Peserta eduwisata akan melakukan eksplorasi dalam konten tertentu dan akan diakomodasi dalam homestay yang dimiliki oleh penduduk dan dikelola BUMDes," kata Ketut seperti dikutip dari laman ITS, Selasa (22/6/2021).

Ada pelatihan berjenjang

Kedepan akan ada program pelatihan berjenjang bagi para instruktur untuk mempersiapkan beberapa hal. Mulai dari penetapan standar pelayanan homestay, standar kebersihan, standar kurikulum Merdeka Belajar serta standar penyediaan makanan dan lainnya.

Kegiatan ini, lanjut Ketut, akan menghasilkan luaran berupa masterplan Pengembangan Desa Wisata yang terdiri dari perencanaan infrastruktur dan desain ruang, perencanaan digital marketing, pembuatan sistem informasi manajemen, dan unit bisnis perdagangan untuk BUMDes.

"Selain itu kami juga akan menghibahkan hardware dan software-nya, menyusun model bisnis dan kajian keekonomian serta merencanakan infrastruktur ICT pendukungnya," terangnya.

Penyusunan dokumen tersebut diharapkan dapat terselesaikan pada Oktober mendatang. Termasuk sosialisasi langsung kepada stakeholders di Desa Tihingan yang dilaksanakan di bulan sama.

Pastikan tidak berdampak pada nilai sosial budaya

Hal tersebut untuk memastikan masterplan desa wisata yang disusun KKN Abmas ITS ini sesuai dengan harapan, kapasitas, serta kondisi sosial budaya yang ada.

Selain itu juga untuk menjamin bahwa inisiatif desa wisata dan program yang direncanakan tidak akan berdampak pada kondisi sosial, budaya, adat dan nilai-nilai yang diusung masyarakat setempat.

Ketut menyatakan, keberhasilan program ini bergantung pada kerja cerdas serta komunikasi yang efektif dan terbuka antara Tim KKN Abmas ITS dengan pemangku kepentingan di Desa Tihingan.

"KKN ini merupakan bentuk riil dari konsep Merdeka Belajar, sehingga diharapkan menjadi model yang digunakan sebagai salah satu implementasi berbagai jenjang sekolah di Indonesia," pungkas Ketut.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/06/22/173048071/begini-cara-kkn-its-maksimalkan-potensi-desa-wisata-di-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke