Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyebab Masyarakat Nekat Mudik Lebaran, Ini Penjelasan Dosen Unpad

KOMPAS.com - Perayaan Idul Fitri 2021 masih dilakukan dalam kondisi pandemi Covid-19. Masyarakat di perantauan diimbau pemerintah agar tidak mudik ke kampung halamannya.

Alasan utama kebijakan pemerintah ini untuk mencegah penyebaran virus corona di Indonesia. Hanya saja, meski dilarang, masyarakat tetap nekat mudik. Padahal sudah ada aturan tegas soal larangan mudik Lebaran mulai 6 Mei hingga 17 Mei 2021.

Lika-liku pemudik yang menerobos pos penyekatan pun ditemukan di beberapa titik.

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran (Unpad), Ahmad Buchari, salah satu penyebab masyarakat tetap nekat mudik Lebaran karena faktor kejenuhan yang dirasakan.

Penyebab masyarakat tetap nekat mudik

Hal ini menjadi salah satu alasan masyarakat nekat mudik Lebaran.

"Selama kurang lebih setahun masyarakat berupaya beradaptasi dengan Covid-19," kata alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) seperti dikutip dari laman Kagama.co, Senin (17/5/2021).

Ahmad Buchari menerangkan, Idul Fitri tahun 2020 dan 2021 pemerintah mengeluarkan kebijakan yang sama, yakni dilarang mudik saat Lebaran.

"Sangat bisa banyaknya warga nekad mudik tahun ini, karena jenuh tahun kemarin dilarang mudik. Jadi tahun ini memilih untuk nekat mudik," tuturnya.

Rindu kampung halaman

Selain itu, lanjut Ahmad Buchari, masyarakat di tanah rantau tentunya juga mengalami kerinduan terhadap sanak keluarga di kampung halaman.

Apalagi di Indonesia, mudik sudah menjadi tradisi masyarakat untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar.

"Sehingga agak sulit untuk dibendung walaupun pemerintah sudah mengeluarkan aturan larangan mudik," kata Buchari.

Bahkan Ahmad Buchari menyaksikan sendiri fenomena mudik ini di kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat. Menjelang Idul Fitri beberapa waktu lalu, banyak kendaraan dipaksa putar balik lantaran nekat mudik.

Kepala Pusat Studi Desentralisasi dan Pembangunan Partisipasif Fisip Unpad ini juga menilai, sikap inkonsisten pemerintah pun menjadi trigger masyarakat nekat mudik di tahun ini.

"Seperti, saat pemerintah melarang masyarakat mudik. Tetapi membuka destinasi wisata," beber Ahmad Buchari.

Pemerintah dinilai tidak konsisten

Selain itu, di tengah adanya larangan mudik tetapi warga negara asing masih bisa bebas keluar masuk wilayah Indonesia.

"Dari aspek aturan pemerintah dinilai inkonsisten," tandasnya.

Sebelum diterbitkannya dan diterapkannya aturan larangan mudik Lebaran 6-17 Mei 2021, banyak berita soal diperbolehkan mudik sebelum aturan larangan mudik diterapkan.

Banyaknya perbedaan kebijakan mudik lokal atau aglomerasi pun turut andil membuat warga nekat mudik.

"Kalau saya lihat, pemerintah itu seolah-olah boleh mudik, tidak boleh mudik. Jadi buat bingung masyarakat," pungkas Ahmad Buchari.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/17/175000071/penyebab-masyarakat-nekat-mudik-lebaran-ini-penjelasan-dosen-unpad

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke