Cotton Mather memublikasikan teknik ini pada 1716 setelah mendapatkan informasi tentang cara kerja dari budaknya, Onesimus.
Mather juga mendukung penggunaan teknik ini sebagai respons terhadap wabah cacar yang menyebar di Massachusetts pada 1721.
Vaksin cacar pertama didemonstrasikan pada Mei 1796 Vaksin itu menggunakan prinsip yang sama dengan variola, tetapi dengan sumber virus yang tidak terlalu berbahaya, yaitu cacar sapi.
Dr Edward Jenner mendengar kepercayaan dan praktik lokal di masyarakat pedesaan bahwa cacar sapi dapat melindungi dari cacar.
Setelah itu ia menyuntik James Phipps yang berusia 8 tahun dengan materi dari luka cacar sapi di tangan seorang pemerah susu.
Phipps bereaksi terhadap materi cacar sapi dan merasa tidak enak badan selama beberapa hari, namun akhirnya sembuh total.
Dua bulan kemudian, pada Juli 1796, Jenner mengambil materi dari luka cacar manusia dan menyuntik Phipps dengan materi tersebut untuk menguji ketahanannya.
Phipps tetap dalam keadaan sehat dan menjadi orang pertama yang divaksinasi cacar. Namun, tidak semua orang setuju dengan Jenner dan vaksinnya.
Rumor yang beredar pada saat itu mengatakan, vaksin tersebut akan mengubah manusia menjadi sapi.
Setelah melalui pengujian ekstensif, vaksin ini terbukti secara efektif melindungi dari cacar dan segera digunakan di benua lain pada 1801.
Vaksinasi cacar wajib mulai diberlakukan di Inggris dan beberapa bagian Amerika Serikat pada tahun 1840-an dan 1850-an, serta di belahan dunia lainnya.
Meski beberapa wilayah Eropa berhasil membasmi cacar pada 1900, cacar masih melanda benua dan wilayah di kolonial, dengan lebih dari 2 juta orang meninggal setiap tahunnya.
Penelitian vaksin dan studi dalam pengiriman vaksin dilakukan di seluruh dunia untuk mencari vaksin yang lebih tangguh dan efektif.
Pada tahun 1950-an, kemajuan dalam teknik produksi menghasilkan vaksin cacar yang stabil terhadap panas serta dapat disimpan tanpa pendingin.
Kemajuan vaksinasi mendorong eliminasi cacar di Eropa Barat, Amerika Utara, dan Jepang.
Pada 1967, WHO meluncurkan rencana intensif untuk memberantas cacar. Berkat upaya intensif, kasus cacar yang beredar secara endemik terakhir kali terjadi pada 1977.
Menyusul kesuksesan tersebut, WHO merekomendasikan agar vaksinasi cacar dihentikan di semua negara pada 1979, dengan pengecualian untuk kelompok-kelompok tertentu, seperti para peneliti yang bekerja dengan cacar dan virus-virus yang terkait.
Pemberantasan cacar secara global disertifikasi pada Desember 1979 dan disahkan oleh Majelis Kesehatan Dunia pada 1980.
Pencapaian itu menandai salah satu inisiatif kolaboratif kesehatan masyarakat yang paling sukses dalam sejarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.